Pertama Diterapkan di Kampus, Ikopin University Launching Program KBBK

Ikopin University

INISUMEDANG.COM– Upaya menciptakan mahasiswa yang tak hanya memiliki soft skill namun menciptakan lapangan pekerjaan, Ikopin University melaunching program Kuliah sama dengan Bekerja, Bekerja sama dengan Kuliah (KBBK) yang diikuti perwakilan 77 mahasiswa dari tiap jurusan dan program studi, dan para wakil rektor serta dekan di Gedung Seba Guna Ikopin University Jatinangor, Senin (20/5/2024).

Rektor Ikopin University, Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan MS mengatakan program KBBK ini sebetulnya, ingin menembus kebekuan yang ada di Universitas. Yang mana setiap kampus lebih banyak hanya memperhatikan satu sisi kognitif (pengetahuan) untuk perkuliahan. Sedangkan sisi soft skill atau keterampilan dalam berwirausaha dikesampingkan.

“Perkembangan ke depan dan sekarang sudah banyak terjadi keterampilan mahasiswa diasah. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya mencari lapangan kerja tapi menciptakan lapangan kerja. Tentu ini kita kaitkan dengan mata kuliah di Ikopin yang lebih banyak ke ekonomi dan bisnis juga koperasi. Ini memerlukan daya adaptasi, dan inovasi dengan dunia yang akan dihadapi yaitu dunia kerja. Nah dunia kerja ke depan itu bukan dunia kerja skill, tetapi dunia penuh skill. Nah karena kita berbicara koperasi maka skillnya itu adalah entrepreneurship lewat Koperasi,” katanya.

Ini Baca Juga :  Sekda: Gerakan Solidaritas Dana Kemanusiaan Kini Jadi Gerakan Solidaritas Kemanusiaan

Menurut Rektor, koperasi ini sebagai sarana membangun jiwa semangat keahlian entrepreneurship. Sehingga, Rektor dan pimpinan wakil rektor bersepakat membuat kurikulum baru yang namanya KBBK ini, untuk membangun iklim baru bukan mata ajaran bukan iklim baru, hanya ada tambahan entrepreneurship.

Rektor menambahkan, secara praktek kurang lebihnya mahasiswa mulai semester 1 sampai tingkat terakhir harus menempuh mata kuliah KBBK. Nanti outputnya setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa akan belajar nilai-nilai kekeluargaan dan jiwa entrepreneurship. Bagaimana kakak kakak tingkat bisa menularkan ilmunya itu ke adik-adik kelasnya.

“Jadi proses interaksi internalnya dari 77 kelompok ini ada dalam satu wadah koperasi yaitu Koperasi KBBK. Oleh karena itu output kelompok ada yang sifatnya keilmuan. Tapi sekarang enggak terbatas hanya satu keilmuan saja. Sehingga akan terpantau dalam SHU nanti benefitnya seperti apa. Output keduanya adalah kemampuan berwirausaha, wirausaha bukan dalam individu tapi kelompok. Sehingga mudah-mudahan Ikopin lulusannya bukan mencari lapangan kerja tapi menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Ingin Dapat Beasiswa Kuliah dari APERTI BUMN 2022? Begini Caranya

Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Din Wahyudin MA menambahkan, KBBK itu inisiatif Ikopin dalam hal ini pimpinan Universitas. Yang mana KBBK ini sejalan dengan kebijakan nasional yakni Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka. Kampus Merdeka adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbudristek yang mendekatkan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri.

“Target universitas untuk melaksanakan Merdeka Belajar itu antara lain dengan menyelesaikan 20 SKS. Jika dalam 8 semester itu ada 144 SKS, maka KBBK itu ada di dalamnya. Secara mikrotik tadi juga disampaikan kuliahnya itu adalah program-program yang diintegrasikan antara kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam arti lain mahasiswa S1 di Ikopin telah melaksanakan KBBK dan MBKM,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Soal Penghapusan Tenaga Honorer 2023, Pemda Sumedang Diharapkan 'Eces" Melihat Fakta Lapangan

Sehingga, pembedanya dengan kampus lain, Karena di Ikopin namanya universitas yang bercirikan koperasi, sehinga jiwa kekeluargaan, Entrepreneurship, sangat kuat sehingga nilai tambahannya, di Ikopin bisa kuliah sambil kerja dan bekerja sambil kuliah.

“Di situ ada arti lain pertama teori dan praktik itu sama pentingnya malah diperkuat di program KBBK ini. Bagaimana memperkuatnya antara lain tadi kerja sama ketika teori marketing sudah diberikan praktik nyata juga di KBBK diberikan. Jadi mahasiswa melalui ketua kelompok yang 77 itu belajar bagaimana marketing secara nyata, tidak hanya konsep teori tapi juga praktik di koperasi,” katanya.

Di Ikopin punya kewajiban moral sebagai institusi yang namanya melekat Koperasi, berarti harus ada kewajiban walaupun disiplin ilmu prodinya ada 8 harus memiliki kemampuan pemahaman tentang koperasi.

“Harapannya KBBK itu menjadi ajang belajar mereka ada potensi untung bersama. Bagi masyarakat mudah-mudahan Koperasi KBBK itu menjadi contoh koperasi yang baik, atau pilot project,” tandasnya.