Perjuangan Anak dan Ibu Asal Desa Sukarapih Sumedang Melawan Penyakit TBC

TBC
Ilustrasi

INISUMEDANG.COM – ED dan Ibu nya MN warga Dusun Sukaluyu Desa Sukarapih Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang harus pasrah dengan penyakit TBC yang dideritanya sejak 1 tahun silam.

Ibu dan anak ini harus bekerja keras melawan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi dan berpotensi serius terutama pada organ paru-paru ini.

Bukan tanpa alasan, keduanya harus berobat ke RS Paru di Bandung. Dan harus bertahan ditengah kondisi dan himpitan ekonomi sekarang ini. Dengan sehari hari berjualan pulsa elektronik dan membuka konter kecil-kecilan, ED bisa bertahan menghidupi keluarga dan ibunya.

“Ibu saya tidak bekerja, hanya ibu rumah tangga. Sedangkan ayah saya bekerja di sawah jadi kuli tani. Ya bertahan gini usaha kecil-kecilan jualan pulsa,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Calon Anggota Panwaslu Kecamatan Kab. Sumedang

Dia menderita TB sejak 2020 silam. Namun, berobat jalan karena tidak begitu parah atau belum ketergantungan dengan obat. Paling chek up setiap 2 minggu sekali ke RS Ruhitunsulu Bandung. Dirinya pun tak merasa keluhan parah hanya batuk kering kadang berdahak yang terus menerus dan sesak napas biasa. Paling meminum obat resep dokter gejalanya langsung hilang.

“Paling kalau sudah terasa ya minum obat, sejam dua jam langsung hilang. Ya masalahnya, kalau makan dan minum harus menggunakan piring dan gelas khusus tidak boleh bercampur dengan yang lain,” ujarnya.

Ditanya apakah ada kendala dengan masyarakat sekitar, dia menjawab tidak terjadi apa-apa, masyarakat menganggapnya biasa hanya memang agak jaga jarak ketika berkumpul dan harus tetap menggunakan masker. Dia dan ibunya pun jarang menghadiri acara yang berkerumun seperti syukuran pernikahan, hajatan, acara maulud dan acara yang mengundang banyak orang.

Ini Baca Juga :  P2TP2A Ungkap Kondisi Anak Korban Kekerasan di Sumedang

“Kata dokter sih gejala TB biasa bukan RO, karena masih bisa berobat jalan, di rumah aja tidak sampai dirawat,” ujarnya.

Ibu dan Anak Didiagnosis Penyakit TBC di Kecamatan Sukasari

Menurut Informasi, di kecamatan Sukasari hanya ada 2 orang didiagnosis penyakit TBC yakni ibu dan anak. Sementara, di Kecamatan Tanjungsari terdapat 4 orang terdiagnosis TBC RO (MDR) yang tersebar di Desa Raharja, Margajaya, Kutamandiri, dan Tanjungsari.

“Di wilayah Puskesmas Tanjungsari yang menderita TBC dengan MDR, Kalau itu datanya ada di program TBC. Nanti hari Senin ketemu dengan Maulida bagian TBC,” ujar Iwan petugas Puskesmas Tanjungsari.

Ini Baca Juga :  Lagi, Satpol PP Sumedang Tertibkan Ratusan KJA di Area Waduk Jatigede

Seperti diketahui, penyakit TBC menjadi 1 dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama agen infeksi. Tuberkulosis Resiten Obat atau biasa disebut TBC RO adalah infeksi Tuberkulosis yang menyerang tubuh yang disebabkan oleh bakteri  Mycobacterium Tuberculosis yang kebal obat akibat dari pengobatan yang tidak benar. Bakteri TB menular melalui udara saat berbicara, bersin maupun batuk. Tuberkulosis biasa maupun Tuberkulosis Resisten Obat bukan penyakit keturunan, guna-guna atau santet.

Gejala TBC RO sama dengan gejala Tuberkulosis biasa, namun kuman penyebabnya sudah kebal obat. Gejala Utama penderita ini, batuk berdahak lebih dari 2 minggu, gejala lainnya demam, batuk darah, nyeri dada, berkeringat di malam hari tanpa aktifitas, nafsu makan menurun serta berat badan menurun.