SUMEDANG – Bencana pergeseran tanah terjadi di Dusun Sukaasih RT 02 RW 06, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang pada Minggu 4 Mei 2025 dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB. Akibatnya, sebanyak 80 jiwa warga harus dievakuasi ke Kantor Desa.
Kapolsek Cisarua Ipda Epi Yuhana mengatakan, bencana pergeseran tanah diduga dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Iya, ada pergeseran tanah lebar sekitar 50 meter dan panjang 200 meter” kata Epi, Minggu pagi.
Akibat kejadian ini, lanjut Epi, sebuah tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 50 meter dengan tinggi sekitar 2 meter roboh.
Selain itu, sambung Epi, dua bangunan kandang kambing yang masing-masing berukuran 7×6 meter ikut ambruk.
“Saat ini, petugas gabungan yang terdiri dari Sekda Sumedang, Kasat Binmas Polres Sumedang, Kepala BPBD Sumedang, Unsur Forkopimcam Cisarua, Kepala Desa dan perangkat desa, langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan penanganan awal,” ungkap Epi.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya mengatakan, pihak kepolisian melakukan berbagai tindakan di lokasi kejadian. Di antaranya mendatangi dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), mencari keterangan saksi, melaporkan kejadian kepada satuan atas, serta menghimbau warga agar selalu waspada.
“Petugas juga melakukan evakuasi juga dilakukan terhadap penduduk di sekitar lokasi” kata Awang.
Awang menuturkan, ada sebanyak 13 rumah warga yang dihuni oleh 20 Kepala Keluarga dengan total 80 jiwa telah dievakuasi ke Kantor Desa Cisalak untuk mengantisipasi kemungkinan bencana susulan.
“Dan berdasarkan keterangan warga, lokasi tersebut memang kerap mengalami pergeseran tanah, sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pihak terkait untuk mencegah kerusakan dan korban yang lebih besar,” tandasnya.