Subang, 30 Juli 2025 – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi, kinerja Polres Sumedang yang berhasil meringkus tujuh orang wartawan gadungan yang melakukan aksi pemerasan dan pengancaman terhadap Kepala Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang.
Apresiasi tersebut diungkapkan Dedi Mulyadi di hadapan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto dan Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung Republik Indonesia Reda Manthovani dan para kepala daerah se-Jawa Barat di Lembur Pakuan Subang, Selasa (29/7/2025).
Pertemuan tersebut digelar dalam rangka Launching Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Dana Desa/Jaga Desa.
“Terima kasih kepada jajaran Polres Kabupaten Sumedang yang telah menangkap tujuh wartawan gadungan,” kata Dedi.
Dedi berpesan agar para kepala desa transparan dalam anggaran di di desanya.
“Kalau Gubernur sudah berani mengupload anggaran, terbuka dan mengumumkan. Kepala desa juga harus begitu. Anggaran Rp. 31 triliun sudah boleh dibaca. Masa anggaran 1 Rp. 1 miliar tidak boleh dibaca,” ucapnya.
Menurutnya, kepala desa harus hilang rasa takut dengan cara terbuka kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan ini bisa dilakukan. Saya harapkan seluruh jajaran kepala desa di Jawa Barat lakukan transparansi. Umumkan seluruh anggaran kita di Whatsap Grup Desa,” kata Dedi.
Sementara itu Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila yang hadir mewakili Bupati Sumedang mengaku bersyukur karena di Sumedang telah dilakukan tindakan tegas kepada oknum wartawan yang meresahkan para kepala desa.
“Alhamdulillah Sumedang telah melakukan tindakan tegas. Pemda Sumedang sangat mengapresiasi jajaran Polres Sumedang yang telah mengamankan wartawan gadungan yang kemarin meresahkan,” ucapnya.
Dikatakan Wabup, Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Dana Desa/Jaga Desa akan diintegrasikan dengan Kejaksaan.
“Nanti para kepala desa tidak perlu takut lagi dengan wartawan gadungan dan LSM yang sekiranya ada Pungli dan premanisme,” tuturnya.
Fajar menyebutkan, ke depannya Pemda Sumedang akan terus menjaga kondusifitas yang ada di Pemerintahan Desa sehingga tidak ada celah bagi oknum-oknum yang meresahkan.
“Ada tindak pidana di depannya nanti,” kata Fajar.
Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Dana Desa/Jaga Desa dikembangkan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antarlembaga dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawalan dan pengamanan Dana Desa, serta mendorong pemberdayaan masyarakat desa secara berkelanjutan.
Melalui aplikasi tersebut, tata kelola Dana Desa diharapkan menjadi lebih transparan, akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan masayarakat.