INISUMEDANG.COM – Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi I, Il, Ill dan VI direncanakan akan dioperasikan pada akhir Desember 2021 nanti.
Dengan beroperasinya jalan Tol ini, pengemudi kendaraan roda empat atau lebih dari Cirebon menuju Bandung ataupun sebaliknya, dipastikan tidak lagi melewati Kawasan Cadas Pangeran Sumedang.
Tidak dilewatinya Cadas Pangeran oleh kendaraan, tentunya akan berdampak terhadap pedagang yang berada di antara jalur Cadas Pangeran.
Dimintai tanggapannya terkait akan adanya dampak tersebut, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan, perihal adanya dampak dari beroperasinya Tol Cisumdawu tentu sudah menjadi PR (Pekerjaan rumah) bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.
“Tentunya ini menjadi PR kita semua, tidak hanya Pemda Sumedang, pelaku usaha dan masyarakat pun harus turut mempersiapkan diri,” kata Herman saat dikonfirmasi di Pendopo IPP Setda Kabupaten Sumedang, Selasa (7/12/2021).
Untuk itu, Herman meminta, agar semua pedagang yang berada di sekitar jalur Cadas Pangeran bersiap diri dan harus mampu meningkatkan daya saing. Serta harus mampu berbenah diri agar memiliki daya tarik tersendiri.
“Kawasan Cadas Pangeran itu mempunyai daya tarik tersendiri. Jadi PR nya menciptakan daya tarik yang lainnya. Sehingga, orang ataupun pengemudi kendaraan pribadi, mudah-mudahan akan memilih jalur Cadas Pangeran dalam perjalanannya,” ujar Herman.
Lebih lanjut Sekda mengatakan, apabila Tol Cisumdawu sudah beroperasi penuh, tentunya Pemda Sumedang telah melakukan antisipasi, salah satunya adalah pemanfaatan Rest Area yang nantinya untuk mengakomodasi para pelaku Usaha atau UMKM di Sumedang.
“Seperti pa Bupati katakan, rest area yang ada di wilayah Sumedang nantinya akan dimanfaatkan untuk mengakomodasi para pelaku UMKM Sumedang. Kita membuka diri untuk investasi dari manapun dan dari siapapun. Tetapi yang menjadi titik berat adalah UMKM Sumedang.
“Sehingga, berkurangnya arus transportasi di jalur konvensional Sumedang akan ditutup dengan operasionalnya Rest Area berbasis UMKM Sumedang,” Herman.
Herman menambahkan, berbagai ikhtiar terus dilakukan oleh Pemda Sumedang, tetapi tetap kuncinya ada di pelaku UMKM sendiri.
“Pemerintah itu hanya kolabulator atau yang mengkolaborasikan, dan Pemerintah juga sebagai Fasilitator atau yang memfasilitasi. Sehingga yang harus menjadi co creator nya adalah pelaku UMKM itu sendiri. Jangan ketergantungan ke Pemerintah. Bagaimanapun pemerintah bukan Superman, dan kita harus super tim, bareng-bareng mempersiapkan diri,” tegah Herman.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa, Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq mengatakan, pada akhir Bulan Desember tahun 2201 ini, Jalan Tol Cisumdawu
Seksi I hingga VI dan akses menuju ke Bandara Kertajati sudah dapat beroperasi penuh.
“Jadi dengan pengoperasian jalan Tol Cisumdawu dari Cileunyi-Cimalaka. Untuk pengemudi dari arah
Cirebon menuju Bandung ataupun sebaliknya, dipastikan tidak melewati Jalan Cadas Pangeran lagi,” ujarnya.