INISUMEDANG.COM – Menindaklanjuti kejadian banjir bandang yang terjadi di kawasan wisata Desa Citengah, Sumedang, yang terjadi pada Rabu (04/05/2022) lalu. Kini kawasan wisata tersebut ditutup untuk sementara.
Seperti diketahui banjir bandang tersebut mengakibatkan seorang anak umur 13 tahun asal Indramayu hilang terbawa arus dan masih dalam tahap pencarian.
Tak hanya itu, Polres Sumedang juga menggelar penyelidikan terkait izin pendirian bangunan villa dan objek wisata River Inn dan Kalana di wilayah Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
“Iya saat ini, Polres Sumedang menggelar penyelidikan terkait izin pendirian bangunan villa dan objek wisata River Inn dan Kalana di wilayah Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang yang menjadi lokasi wisatawan asal Indramayu yang hanyut,” ujar Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto kepada wartawan, Jumat (6/5/2021).
Penyelidikan terkait izin pendirian bangunan villa dan objek wisata River Inn dan Kalana ini dilakukan, sambung Kapolres. Karena jalur tempat Objek wisata mulai Desa Citengah hingga Cisoka sangat rawan longsor.
Bahkan, sambung Eko, tidak adanya marka atau rambu jalan serta penerangan jalan umum. Selain itu juga, menilai kelaikan jalan mengingat sisi jalan merupakan jurang yang cukup dalam. Yang saat ini tidak disertai dengan pembatas atau guard drill.
“Kami akan menggandeng tim ahli dari akademisi untuk di mintakan analisisnya. Berdasarkan pengamatan lapangan terkait pemanfaatan lahan di wilayah Citengah hingga Cisoka Kecamatan Sumedang Selatan”. tutur Eko.
Harus Ada Tim Yang Bertugas Harian Bila Lokasi Wisata Ingin Dibuka Kembali
Kemudian, kata Eko, apabila lokasi wisata itu ingin dibuka kembali. Agar ada tim yang bertugas harian yang melibatkan lintas instansi khususnya BMKG. Yang memiliki tugas utama untuk memberikan early warning akan curah hujan yang berpotensi terjadi pada hari itu dan berbagai assessment keadaan cuaca lainnya sebelum kawasan wisata itu di buka pada hari itu.
“Untuk meminimailisir kejadian serupa terjadi. Polres Sumedang juga melakukan penutupan akses jalan ke lokasi tempat wisata yang mengalami banjir bandang dan rawan longsor tersebut sementara waktu demi keselamatan wisatawan dan warga sekitar,” tegasnya.
Sementara untuk korban yang terseret arus, tambah Eko. Masih dilakukan proses pencarian oleh tim gabungan. Tim gabungan tersebut melibatkan 100 orang yang terdiri atas berbagai unsur. Yaitu TNI/POLRI, BPBD Sumedang, Tim Sar dan Relawan dari Organisasi Kemasyarakatan.
“Kami juga telah menyiapkan administrasi dalam operasi search and rescue. Seperti tabel tabulasi data pencarian yang meliputi rengiat dan rute pencarian harian dan papan informasi terkait segala perkembangan situasi selama proses pencarian,” tandasnya.