SUMEDANG – Polres Sumedang resmi menggelar Operasi Zebra Lodaya 2025 dengan fokus besar pada penggunaan teknologi. Tahun ini, penindakan pelanggaran lalu lintas didominasi sistem tilang elektronik (ETLE) hingga 95 persen, menjadikan operasi lebih modern dan minim interaksi langsung antara petugas dan pengendara.
Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika mengatakan, dominasi ETLE bertujuan meningkatkan transparansi serta mencegah pelanggaran yang luput dari pengawasan manual.
“Pada operasi ini, kami akan menggunakan 95 persen tilang ETLE dan hanya lima persen tilang manual. Dengan ETLE, setiap pelanggaran akan terekam jelas dan langsung diproses,” ujar Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Sungkowo dan Kasat Lantas AKP Dini Kulsum, seusai Apel Gelar Pasukan Ops Zebra Lodaya 2025 di Halaman Mako Polres Sumedang, Senin, 17 November 2025.
Untuk mendukung jalannya operasi, kata Tyo, sebanyak 2.088 personel dikerahkan dari seluruh Polsek jajaran Polres Sumedang serta instansi terkait.
Selain penindakan berbasis kamera, sambung Tyo, petugas Satlantas juga tetap melakukan pemeriksaan acak kendaraan berat di kawasan rawan seperti Cadas Pangeran dan sejumlah ruas jalan tol.
Operasi Zebra Lodaya 2025 yang dilaksanakan serentak di wilayah Polda Jawa Barat ini, kata Tyo, akan menyasar berbagai pelanggaran, termasuk tidak memakai helm, melawan arus, menggunakan ponsel saat berkendara, hingga pelanggaran kendaraan bertonase besar dan sebagian besar kini akan terpantau otomatis lewat sistem ETLE.
“Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih disiplin, mulai dari memakai helm, membawa surat kendaraan, hingga berkendara lebih hati-hati pada musim hujan. Kami juga mengingatkan, untuk memantau jenis pelanggaran kini semakin mudah terdeteksi kamera ETLE yang tersebar di sejumlah titik,” tegasnya.






