INISUMEDANG.COM – Mitos adanya larangan orang Sumedang berkunjung ke Situ Gede di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya hingga kini masih menjadi misteri.
Ada yang percaya, tetapi juga ada yang menganggapnya lelucon atau hanya bualan semata tanpa ada apa-apa.
Sementara adanya mitos larangan orang Sumedang ke Situ Gede, yaitu berawal dari sosok penyebar Islam di Tasikmalaya yang ternyata berasal dari Sumedang.
Dikutip IniSumedang.Com dari berbagai sumber, sosok tersebut yaitu Eyang Prabudilaya yang disebut sebagai salah seorang penyebar Islam yang sekaligus menimba ilmu di Tasikmalaya yang berasal dari kerajaan Sumedang Larang.
Menurut cerita, Eyang Prabudilaya sering keluar daerah untuk bertapa dengan waktu yang cukup lama. Kebiasaan tersebut, rupanya membuat kedua isterinya yaitu Sekar Karembong dan Sembahdalem curiga.
Akhirnya, karena kecurigaannya
pada suatu waktu kedua istri dari Eyang Prabudilaya itu, sepakat untuk membunuh suaminya tersebut.
Sehingga terjadilah pembunuhan itu, dan Prabudiyala meninggal wafat. Setelah suaminya wafat, istri pertama berusaha menguburkan jasad Eyang Prabudilaya dibantu oleh dua muridnya.
Namun, ketika akan menguburkan mereka kebingungan untuk mencari tempat penguburan jasad Eyang Prabudilaya. Sampai sampai harus melewati beberapa daerah di Tasikmalaya.
Namun, pada akhirnya mereka menguburkan jasad Eyang Prabudilaya di sebuah bukit yang berada di tengah Situ Gede.
Tetapi karena khawatir dua murid Eyang Prabudilaya membocorkan pembunuhan yang dilakukannya ke pihak kerajaan, akhirnya Istri pertama pun membunuh kedua murid Eyang Prabudilaya tersebut.
Berdasarkan cerita itulah, masyarakat mempercayai mitos bahwa orang Sumedang akan celaka bila ke Situ Gede di Tasikmalaya tersebut. Dan di Situ Gede terdapat makam Eyang Prabudilaya yang merupakan salah satu keluarga kerajaan Sumedang Larang.
