INISUMEDANG.COM – Makam keramat Mbah Tanupradja merupakan salah satu tempat wisata religi yang berada di Desa Malaka Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Makam keramat ini kerap dikunjungi para peziarah baik dalam kota maupun luar.
Namun asal usul Mbah Tanupradja atau Eyang Buyut Tanu Paraya hingga saat ini masih menyisakan misteri. Pasalnya ada yang mengatakan berasal dari Banten ada juga yang mengatakan berasal dari Mataram.
“Selama ini sejarah beliau masih simpang siur ada yang mengatakan beliau berasal dari Banten dan ada juga yang mengatakan bahwa beliau dari Mataram (pentolan prajurit Mataram)”. Kata Kepala Desa Malaka Hendra didampingi Ady Asazily selaku kepala Teretori Paguyuban Gelap Nyawang Nusantara kepada IniSumedang.Com Kamis 15 Desember 2022.
“Tapi versi sejarah yang saya ketahui beliau masih keturunan dari Eyang Rangga Gede dan masih berkaitan erat dengan Eyang Dalem Wirakara. Yang makamnya berada di wilayah Desa Cikadu Kecamatan Situraja,” ujarnya menambahkan.
Kewajiban Penggiat Budaya
Terlepas dari asal usul Mbah Tanupradja, lanjut Hendra. Sudah menjadi kewajiban sebagai penggiat budaya untuk ikut berupaya menjaga situs makam tersebut.
“Kita selaku pelaku dan penggerak budaya adalah ikut andil dalam menjaga, merawat, memelihara dan melestarikan situs makam ini dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Agar anak cucu kita kelak masih bisa melihat bahwa di tempat ini ada situs makam keramat,” jelasnya
Lebih jauh Hendra mengatakan, secara geografis Makam keramat ini terletak disebuah bukit di atas aliran kali Cimacan. Serta berada di atas pesawahan Jaringao yang termasuk ke wilayah Desa Malaka Kecamatan Situraja.
“Nama tempat makam keramat ini dulunya menurut ceritra para sepuh adalah Blok Rawayan. Hanya saja semakin kesini pengucapan kata Rawayan berubah jadi kata Warayan mungkin agar lebih mudah dalam mengucapkannya,” tuturnya
Hendra mengatakan, selain makam Mbah Tanupradja ada makam-makam keramat lainnya yang lokasinya masih satu hamparan.
“Selain makam ini di sebelah timur ada juga beberapa situs makam. Yaitu makam Buyut Jangkung yang terletak di wilayah pasir taropong masih satu hamparan dengan tempat ini,” ungkapnya.
Hendra berharap tim dari Dinas terkait maupun arkeolog Sumedang dapat meneliti keberadaan Makam Situs tersebut
“Kami berharap dari dinas terkait dan tim ahli berkenan meneliti kebaradaan makam situs ini. Mudah-mudah dapat menjadi bagian Cagar Budaya di Sumedang,” pungkasnya.