INISUMEDANG.COM – Dampak langkanya minyak goreng curah di sejumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Sumedang, membuat ratusan warga rela antre hingga 10 meter demi mendapatkan minyak goreng curah sebanyak 4 kilogram, di Distributor Minyak Curah di Jalan Serma Muchtar di wilayah Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Senin (28/3/2022).
Panjangnya antrean masyarakat
membuat akses Jalan Serma Muchtar tepatnya di sebrang Kantor Perhutani Sumedang menjadi macet.
Salah seorang Warga Cimalaka
Iyus Rusyana (48) mengatakan, dirinya rela datang jauh-jauh dan ikut antre bersama istrinya agar bisa mendapat jatah minyak curah lebih banyak.
Pasalnya, kata Iyus, di wilayahnya minyak goreng curah sangat langka saat ini.
“Jatahnya 4 kilogram per kepala. Sehingga, saya, istri dan anak datang dari Cimalaka untuk ikut antre. Supaya nanti di bulan puasa punya stok minyak,” ujar Iyus disela antreannya kepada wartawan.
Iyus menuturkan, saat ini minyak goreng kemasan harganya mencapai Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogram, sehingga tidak terjangkau olehnya.
“Sekarang ini, saya beralih ke minyak kiloan, memang sekarang masih terbilang langka tapi harganya lebih murah dan terjangkau. Untuk itu kami rela antre untuk mendapatkannya. Saya khawatir nanti bulan puasa minyak makin langka,” ujar Iyus.
Hal senada disampaikan Mina Rahmawati (38) dari Lingkungan Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, dirinya rela antre demi memenuhi kebutuhan minyak goreng di bulan suci Ramadhan.
“Jelang puasa ini, saya mau nyetok, takutnya nanti habis. Terlebih sekarang ini harga minyak kemasan mahal,” ucap Mina.
Meski distributor hanya memberikan jatah sebanyak 4 Kg per orang, sambung Mina, tetapi harganya relatif murah dan terjangkau dibandingkan dengan minyak kemasan. Di sini harga minyak goreng curah hanya Rp 17.000 perkilogram.
“Lumayan lah harganya Rp 17.000 kilogram dan bisa mendapatkan 4 kilogram. Sehingga saya tidak khawatir puasa nanti sudah punya stok minyak goreng,” ujar Mina.