INISUMEDANG.COM – Sungguh miris nasib Asih Ratnasih (86) warga di RT 01 RW 05 Lingkungan Sayang Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ini. Meski sudah lama berbaring bahkan untuk makan hingga buang air besar pun ditempat tidur, dirinya tak pernah tersentuh bantuan.
Bahkan, sejak maraknya bantuan dari Pemerintah, baik bantuan sembako dari pusat hingga Kabupaten Sumedang. Nenek ini tak pernah mendapatkannya, hanya karena persoalan tidak memliki KTP.
“Ibu saya sudah lama berbaring dan sudah tidak bisa bangun dari tempat tidur, mungkin karena usianya sudah lebih dari 80 tahun. Kadang suka ada pemeriksaan dari bidan atau tenaga kesehatan yang datang ke rumah, itupun ketika kami panggil kalau ibu saya ada keluhan,” kata Rita salah satu anak dari Bu Asih saat bercerita kepada wartawan Jumat 10 Maret 2023 di kediamannya.
Rita menuturkan, kondisi sehari-hari ibunya hanya bisa berbaring saja, ketika waktunya makan harus disuapin bahkan tanpa diketahui tiba tiba sudah buang air besar ataupun pipis.
“Ya mau diapakan lagi, kami ikhlas mengurus ibu kami, meski sudah kondisinya seperti ini. Setiap pagi, kami bersihkan badannya, dan ini merupakan kewajiban kami sebagai anak anaknya untuk merawat,” tutur Rita.
Kendati demikian, lanjut Rita, sepengetahuan dari keluarga, ibunya tersebut sama sekali belum menerima bantuan apapun berbentuk sembako, apalagi bantuan keuangan dari pemerintah.
“Betul pa, ibu saya tidak pernah menerima bantuan apapun yang sekarang lagi marak-maraknya bantuan sembako hingga keuangan dari pemerintah. Katanya sih, ibu saya tidak punya KTP, padahal surat keterangan mah ada, jadi setiap diajukan untuk bantuan tetap saja tidak bisa hanya karena tidak punya KTP,” ungkap Rita.
“Mungkin, kalau ada kursi roda, ibunya tersebut bisa berjemur atau bisa menghirup udara segar, tapi dalam kondisi sekarang ini, beli kursi roda dari mana uangnya,” keluhnya.
Meski demikian, lanjut Rita, baru beberapa bulan kemarin rumahnya yang sebelah mendapatkan bantuan Rutilahu sebesar Rp 16 juta meski kenyataannya, lebih besar menambah kekurangannya, karena ingin cepat selesai.
Sementara itu, Pupung salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan Kota Kulon sangat menyayangkan sekali dengan kejadian yang dialami warga Kelurahan Kota Kulon. Dimana seorang janda sudah sangat tua berusia lebih dari 80 tahun tidak mendapatkan bantuan apapun.
“Sangat ironis, ditengah maraknya bantuan, baik bantuan keuangan ataupun sembako dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemda Sumedang, ada salah satu warga di Kelurahan Kota Kulon yang rumahnya tidak jauh dari Kantor Kelurahan, ko bisa bisanya terabaikan hanya karena tidak punya KTP saja,” kata Pupung.
Pupung menuturkan aturan sangat tegas sekali, tidak punya KTP tidak bisa mendapatkan bantuan tanpa melihat kondisi orang tersebut. Padahal, soal KTP proses pembuatannya, katanya sekarang ini sangat mudah dan gratis.
“Tapi kenyataannya beda yah, lebih penting aturan tanpa melihat kondisi Bu Asih yang sudah tidak bisa bangun hanya bisa berbaring ditempat tidur sampai diabaikan bantuan apapun. Ngeri sekali, sangat miris, bu Isah adalah orang yang sangat tepat menerima bantuan hanya karena masalah KTP, kejadiannya di pusat kota lagi bukan di pelosok,” kata Pupung menandaskan.