Menko Perekonomian: Koperasi Sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

INISUMEDANG.COMMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan. Koperasi menjadi lembaga yang mampu bertahan sampai sekarang ditengah era digitalisasi dan disrupsi ekonomi. Menurut Airlangga, Koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan yang menjadi salah satu prasyarat bagi terwujudnya kemandirian dan kedaulatan bangsa.

“Dengan filosofi kegotongroyongannya, Koperasi mampu mengungkit dan mewujudkan kesejahteraan bagi anggotanya,” ujar Airlangga
dalam acara Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75 dan Pembukaan Pekan Raya Kendal yang turut dihadiri Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan di Stadion Kebondalem, Kabupaten Kendal, Sabtu (23/07).

Menurut Airlangga, RPJMN 2020-2024 juga telah mengamanatkan pengembangan koperasi, terutama pada kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Pada Tahun 2019 lalu, koperasi telah berkontribusi terhadap 5,1% PDB Indonesia.

Ini Baca Juga :  ICMI Muda Sumedang: BUMDes Berpotensi Serap Tenaga Kerja

“Ini akan terus didorong agar mampu memberikan kontribusi sebesar 5,5% PDB pada 2024,” ujarnya.

Hingga awal Juli 2022, Indonesia juga tercatat memiliki sekitar 236 ribu unit koperasi. Dengan jumlah anggota sekitar 26,96 juta orang dengan volume usaha yang mencapai Rp163,45 triliun.

“Jumlah dan kontribusi yang diberikan koperasi perlu untuk terus kita dorong dan dioptimalkan lebih jauh lagi. Agar mampu memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” tutur Menko.

Sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Mendoring Terwujudnya Konglomerasi Ekonomi

Menurut Airlangga, sebagai upaya untuk mengembangkan koperasi, pemerintah terus mendorong terwujudnya konglomerasi ekonomi Indonesia melalui koperasi.

“Koperasi didorong untuk memiliki peningkatan jumlah anggota yang signifikan dan mengalami peningkatan aset serta mampu berpartisipasi aktif selama pandemi,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Percepat Pelayanan Publik, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Pembangunan MPP

Ia menambahkan, pemerintah juga telah memberikan insentif kepada koperasi dengan program penyaluran dana bergulir Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Melalui Lembaga LPDB-KUMKM di tahun 2020 sebesar Rp1,29 triliun dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 84 mitra koperasi.

“Total UMKM yang terbantu mencapai sekitar 118 ribu pelaku usaha, baik dengan skema konvensional maupun syariah,” terangnya.

Airlangga menambahkan, pemerintah menyiapkan beberapa kebijakan untuk mendorong transformasi koperasi, antara lain Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, yang telah memberikan berbagai kemudahan bagi Koperasi.

Ini Baca Juga :  Golkar Kabupaten Bandung Mulai Sosialisasikan Airlangga Hartarto Kandidat Capres 2024

“Selain itu, transformasi koperasi juga dilakukan melalui program modernisasi koperasi, penguatan pengawasan koperasi, pembiayaan penjaminan koperasi, dan pengembangan SDM perkoperasian,” kata Menteri.

Pemberdayaan koperasi juga dilakukan melalui program Korporasi Petani dan Nelayan (KPN) sebagai off taker sekaligus badan usaha yang melakukan kegiatan off farm.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan berharap dengan diperingatinya Hari Koperasi ke 75, perkoperasian di Indonesia khususnya di Kabupaten Sumedang semakin menunjukan perbaikan.

“Semoga dengan peringatan Hari Koperasi yang ke-75 ini, perkoperasian di Indonesia, khususnya di Sumedang semakin baik lagi.
Saya berharap Dekopimda bisa menjadi garda terdepan untuk lebih menggiatkan kembali perkoperasian di Kabupaten Sumedang,” katanya.