INISUMEDANG.COM – Eyang Mintra Laga yang makamnya dikeramatkan oleh masyarakat, konon dulunya sebagai orang kepercayaan atau asisten dari Prabu Geusan Ulun. Hingga saat ini, makamnya selalu banyak dikunjungi masyarakat dari mana mana.
Eyang Mintra Laga juga disebut sebagai orang juga yang memberikan nama Tenjo Nagara sebuah daerah di Wilayah Kelurahan Cipameumpeuk Kecamatan Sumedang Selatan.
“Dari luar daerah Sumedang pun banyak yang datang berziarah ke makam keramat ini, apalagi warga Sumedang. Yang berkunjung ke makam ini, hanya sebatas mendoakan lalu bertawasul,” Kata Ahmad Mumahad yang enggan disebut juru kunci, hanya menjaga dan merawatnya saja, kepada IniSumedang.com Kamis, 10 Pebruari 2022 di Kediamannya.
Peziarah yang datang kesini, kata Ahmad, biasanya datang pada hari Senin, Selasa serta hari Kamis hingga jumat pagi.
Dan menurut orangtuanya yang menjadi Juru Kunci, bahwa selain hari itu, Eyang Mintra Laga berada di Mekah.
“Jadi selain hari Senin, Selasa dan Kamis sampai Jumat pagi, Beliau berada di Mekah. Dan itu kata orangtua saya. Maka yang datang kemari dipastikan kebanyakan hari Senin, Selasa dan hari Kamis sampai Ju’mat pagi. Kenapa Jumat pagi? Karena Eyang Mintra Laga sudah kembali lagi ke Mekah,” tutur Ahmad.
Keanehan Makam Keramat Eyang Mintra Laga Mulai Dari Tidak Mau Dipagar
Keanehan Makam Keramat ini Mulai Dari Tidak Mau Dipagar, Peziarah Yang Meminta Nomor Togel Kelenger, Cahaya Di Atas Pohon dan Masih Banyak Lagi Keanehan Lainnya
Pernah kejadian, lanjut Ahmad, makam keramat Eyang Mintra Laga ini, akan di pagar bambu sekelilingnya. Setelah selesai dipagar sekelilingnya, ternyata besok paginya pagar tersebut sudah menumpuk jauh di tempat makam keramat.
“Kejadian itu membuat geger warga, apalagi yang memasang pagarnya. Kemudian orang tua saya bermimpi kedatangan Eyang Mintra Laga dan berkata makam dirinya jangan pernah dirubah apapun atau dibangun. Dalam mimpi itu, beliau meminta makamnya dibiarkan seperti apa adanya. Dan dari mimpi itu, orangtua saya menyampaikan bahwa makam keramat tersebut jangan dibangun atau di apa-apakan,” kata Ahmad.
Keanehan lainnya kembali terjadi, sambung Ahmad, yaitu ketika dulu waktu musim judi togel atau SDSB, ada yang peziarah yang datang untuk menginap dan tidak mengatakan maksud yang sebenarnya, alasannya hanya ingin menginap dan berdzikir saja.
“Ternyata, ketika tengah malam, peziarah itu teriak teriak meminta tolong, dan ternyata ketika ditemui sudah pada kelengger. Bahkan ada juga yang berada di sawah. Setelah diamankan dan di tenangkan ternyata peziarah tersebut meminta nomor jitu untuk pasang togel,” ucap Ahmad.
Bukan hanya itu, tambah Ahmad, dulu ada pohon yang sangat tua di dekat makam keramat Eyang Mintra Laga ini. Ketika malam malam tertentu di puncak pohon itu keluar cahaya seperti lampu menyala terang.
“Pohonnya sekarang sudah tumbang karena sudah sangat terlalu tua umurnya, banyak orang yang sering kali melihat cahaya diatas pohon itu, cahaya menyala terang. Katanya itu sebuah pusaka. Masih banyak lagi keanehan yang terjadi di makam keramat ini,” ujar Ahmad.
