MENGENASKAN, Wanita Korban Bully di Sumedang Ini Terbaring Puluhan Tahun di Kasur Tipis

Sakit Akibat Bully
TERBARING: Ilah korban Bully di Desa Baginda Sumedang sudah terbaring puluhan tahun. Foto: Dadi Supriadi.

INISUMEDANG.COM – Namanya Ilah seorang perempuan 29 tahun, anak pertama dari Maman 60 tahun dan Oyoh 55 tahun yang tinggal di Kampung Cipereng RT 04 RW 01 Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang ini, sudah puluhan tahun harus terbaring sakit di tempat tidur akibat keseringan di bully.

Bullying terhadapnya terjadi waktu masih duduk di sekolah SD yang mengakibatkan mentalnya terkena dan menjadi sakit.

Maman mengatakan, anaknya menjadi sakit seperti ini, dulunya sering dihina dan diejek (akibat di bully) oleh teman-temannya ketika masa kecil dan masih kelas satu SD.

Maman mengaku, jika putrinya tersebut awalnya adalah anak yang periang. Namun, setelah mulai kelas 4 sampai dengan kelas 6 SD, perubahan terjadi perubahan terhadap putrinya yang menjadi pemurung dan pendiam.

“Saya itu tidak terlalu memperhatikan, ya namanya anak-anak waktu itu. Saya anggap biasa saja, dan saling ejek itu juga biasa saja, namanya juga anak anak. Namun, makin kesini, putri saya itu makin terlihat jadi pendiam dan pemurung,” kata Ayah dari Ilah saat ditemui IniSumedang.Com Rabu 30 Maret 2022 di Kediamannya.

Ini Baca Juga :  Pawon Bune Usaha Rumahan Kuliner di Kota Tahu Kabupaten Sumedang

Setelah lulus SD, lanjut Maman, putrinya enggan meneruskan ke sekolah SMP meski mau dibiayai oleh saudaranya waktu itu.

Akhirnya, karena tidak mau melanjutkan sekolah, Ilah sering sekali datang dan main ke tempat kerja ayahnya yang serabutan.

Penghasilan Hanya Rp250 Ribu

“Sering kali putri saya datang dan main ke tempat kerja saya, kalau kebetulan tempat kerja saya dekat meski jadi pendiam, pemurung dan minder. Namun berjalannya waktu, tiba tiba putri saya itu sakit, dan langsung tidak bisa bangun lagi. Diperiksa pun ya seadanya saja, untuk berobat darimana biayanya,” ungkap Maman.

Maman mengaku, penghasilannya bekerja kalau dikalkulasikan sebulannya hanya Rp250 ribu dan itu harus menghidupi keluarganya. Jangankan untuk bisa berobat Ilah, untuk mencukupi sehari-hari saja, sangat jauh dari mencukupi, apalagi sejahtera.

“Waktu jaman Presiden SBY pertiga bulan sekali saya dapat bantuan Rp.1.250.000 ribu. Namun setelah Presiden pa Jokowi mendapatkan bantuan dua kali saja, yang pertama Rp.800 ribu yang kedua Rp500 ribu. Sampai sekarang tidak ada lagi bantuan itu, kemarin sempat ada bantuan dari desa berupa sembako,” tutur Maman.

Ini Baca Juga :  Tabrak Benteng, Pemotor Tewas Usai Lintasi Jalan Menurun di Ciapus Banjaran

Maman sebagai orang tua, sampai saat ini tidak tahu penyakit putrinya itu apa, ada yang bilang Step dan lain lain. Dan kebingungan harus berobat kemana karena terbentur oleh biayanya.

Akibat di Bully Tak Terasa, Putri Saya Berbaring Sakit Di Tempat Tidur Sudah Puluhan Tahun

“Tak terasa, putri saya berbaring di tempat tidur itu sudah puluhan tahun dan kini usia putri saya sudah 29 tahun. Saya harus kemana minta bantuan agar putri saya bisa sembuh, bisa ceria seperti anak gadis lainnya yang seusianya itu sudah pada menikah Putri saya masih terbaring bertahun tahun,” tutur Maman.

Saat ini, kata Maman, kondisi Ilah benar-benar tidak bisa bangun, buang air besar dan pipis pun sudah di tempat tidur yang berada di ruangan rumah sederhana. Tidak bicara sama sekali, hanya mendengar saja, ketika ditanya pun diam saja, selalu menutup mata, sesekali hanya bergerakan badan.

Ini Baca Juga :  Kolaborasi Kodim dan Polres Sumedang, Salurkan Bantuan Beras dan Program Gerobak Berkah

“Ya begitu saja keseharian putri saya ini, beli makanan yang bergizi dari mana uangnya, yang penting ada makanan apa saja baik itu dapat ngasih tetangga ya disuapin sama ibu nya. Tidak pernah ngobrol hanya diam sekali bicara kalau ada sesuatu yang diminta nya. Saya mohon bantuan kepada para dermawan yaang mau berikan bantuan untuk kesembuhan putri saya,” Ungkap Maman sambil mengusap air matanya.

Sekarang ini, tambah Maman, saya yang menjadi tulang punggung keluarga jatuh sakit akibat jatuh dari tangga ketika bekerja. Dan hanya diam diri di rumah sudah hampir dua bulan ini, dan istrinya pun sama sekali tidak bekerja.

“Saya kemarin jatuh pa, dan saya tidak bisa bekerja lagi. Saya sakit, putri saya pun demikian, Ya Allah Ya Robbi, semoga Allah SWT memberikan kekuatan ke saya dan keluarga saya,” pungkas Maman sambil mengusapkan kedua tangannya.