INISUMEDANG.COM – Dunia sastra melayu klasik tidak bisa dipisahkan dari perkembangan ilmu budaya di nusantara. Nah, dari sekian banyaknya ilmu sastra seni drama yang mampu bertahan hingga sekarang. Bahkan ada dalam kurikulum di bangku SMA.
Berkaitan dengan itu, agar tidak gagal paham yuk simak sejarah Drama dari perkembangannya zaman Yunani Kuno sampai sekarang.
Drama merupakan sebuah hiburan klasik yang sudah ada sejak zaman Yunani. Drama berasal dari bahasa Yunani yaitu, “draomai” dan memiliki arti berbuat, melakukan, bertindak dan juga beraksi.
Walaupun drama berasal dari bahasa Yunani, namun drama tetap berkembang hingga saat ini. Dan setiap perkembangannya, drama selalu memberikan kesan yang menarik.
Secara etimologi, istilah drama berasal dari bahasa Yunani yaitu “draomai”, yang mana memiliki arti sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi. Banyak bukti sejarah yang mengatakan bahwa, drama Yunani dapat digolongkan menjadi drama klasik. Pertunjukan drama pertama kali digelar di Yunani sekitar 2.300 tahun yang lalu.
Dalam zaman Yunani, cerita yang ditampilkan pada panggung pada umumnya berjenis tragedi yang mengisahkan tentang perjuangan manusia dalam menyembah dewa-dewanya. Biasanya jenis drama ini prolognya cukup panjang dengan durasi totalnya sekitar 1 jam. Ciri khas lainnya ialah terdapat selingan berupa paduan suara di antara plotnya.
Kemudian, drama mulai melakukan penyebaran di Romawi. Ya, drama Romawi merupakan hasil adaptasi dari drama Yunani. Hampir bentuk panggung maupun cerita persis seperti drama Yunani. Hal ini dikarenakan, setelah tahun 200 SM kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke Roma. Berdasarkan catatan dari Brockett (1964), Drama Romawi pertama kali dipertunjukkan di Kota Roma pada tahun 240 SM.
Kemudian lanjut drama Abad pertengahan berada dalam kisaran tahun 1400an-1500an di Eropa. Pada zaman ini banyak pengaruh dari Gereja Katolik. Hal ini bisa dilihat dari nyanyian dalam pementasan drama. Dan ini akan dinyanyikan oleh para koor Gereja atau para rahib. Drama pada masa itu diselenggarakan dalam bentuk merayakan hari-hari besar umat Kristen.
Drama Modern merupakan awal dari drama yang bersifat realisme dan lahir di penghujung abad ke-19. Realisme adalah sebuah aliran pada drama yang menampilkan lakon kehidupan secara nyata, baik melalui dialog maupun properti yang digunakan. Namun, berjalannya waktu drama modern bergerak ke arah eksperimental. Bahkan, pada awal abad ke-20 inilah banyak gaya baru yang terlahir dari para sutradara, artistik dan penikmat drama.
Sementara itu, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Ya, pementasan drama sendiri bisa di panggung, hingga televisi dan juga radio.
Berdasarkan sejarah pengertian drama dapat dipahami sebagai suatu perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung. Seiring perkembangan zaman, drama tidak hanya terbatas dipentaskan antar panggung saja, seperti film, televisi, drama radio, dan lain sebagainya.
Secara luas, arti drama juga merupakan bagian dari bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama.