Mengenal Child Grooming: Proses Manipulasi Pikiran Anak yang Harus Diwaspadai

Child grooming
Child grooming/(ilustrasi/alodokter)

INISUMEDANG.COM – Child grooming adalah proses manipulasi pikiran anak yang dilakukan oleh seorang pelaku dengan tujuan khusus. Pelaku, yang sering disebut “predator,” akan mengarahkan anak untuk patuh dan lebih mengikuti perintahnya. Proses ini membutuhkan waktu dan korban yang biasanya dipilih adalah anak atau remaja. Dengan kepercayaan diri rendah atau masalah dalam keluarganya.

Setelah menemukan korban, pelaku akan berperan sebagai orang yang paling mengerti perasaan anak. Membangun empati dan kedekatan dengan memberikan banyak perhatian. Dengan cara ini, pelaku secara perlahan membuat korban merasa istimewa dan mulai mempercayainya.

Setelah mencapai tahap ini, pelaku dapat dengan mudah melakukan pelecehan seksual atau eksploitasi. Korban tidak memiliki kekuatan untuk melawan orang dewasa, dan pelaku child grooming dapat mengendalikannya dengan mengancam atau mengintimidasi jika korban mengungkapkan perbuatannya.

Ini Baca Juga :  Antisipasi Omicron, Warga Sumedang Diimbau Tidak Mudik Saat Libur Nataru

Selain menggunakan intimidasi, pelaku juga dapat memisahkan anak dari keluarganya. Yaitu dengan menanamkan keyakinan bahwa hanya pelaku yang benar-benar mengerti anak tersebut. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memiliki intuisi yang kuat terhadap orang-orang yang mencurigakan di sekitar anak. Karena pelaku child grooming bisa berupa guru, pejabat, atau pemuka agama yang memiliki karisma dan disukai banyak orang.

Beberapa tanda bahwa anak mungkin mengalami child grooming adalah menjalin hubungan dengan orang dewasa yang jauh lebih tua. Sering membicarakan tentang orang dewasa tersebut, menghabiskan banyak waktu bersama mereka hingga mengabaikan kewajiban. Kemudian tidak menghabiskan waktu dengan teman-teman, sering menerima hadiah dari orang dewasa tersebut, dan tidak lagi berbagi cerita tentang aktivitas harian dengan orang tua.

Ini Baca Juga :  Satpol PP Sumedang Gencar Sosialisasikan Pencegahan Covid-19

Dampak Negatif Secara Fisik dan Mental

Anak yang mengalami child grooming umumnya akan rela melakukan apa saja untuk menyenangkan pelaku dan mengalami dampak negatif secara fisik dan mental. Seperti sulit tidur, kesulitan berkonsentrasi di sekolah, gangguan kecemasan dan depresi, gangguan makan, PTSD, penyakit menular seksual, perubahan sikap, dan bahkan bisa dipengaruhi untuk menggunakan alkohol atau narkoba.

Mengenali pelaku child grooming tidaklah mudah, karena mereka bisa menjadi orang yang sangat dekat dengan keluarga. Namun, ada beberapa perilaku yang dapat menjadi tanda kecurigaan. Seperti memberikan hadiah kepada anak dan keluarga, terlalu tertarik pada aktivitas anak, menawarkan bimbingan belajar yang tidak wajar, melampaui batasan dalam bersosialisasi, dan melakukan sentuhan fisik yang berlebihan pada anak.

Ini Baca Juga :  Manfaat dan Cara Pakai Kinesio Tape untuk Mendukung Pemulihan Cedera

Anak harus diajarkan tentang batasan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Dan diberitahu bahwa tidak boleh ada orang lain yang menyentuh tubuhnya. Jika mengalami hal yang tidak menyenangkan, anak perlu didorong untuk memberitahukannya kepada orang tua.