Mata Air Kahuripan Cibeureuceuk di Cadas Pangeran Sumedang Ini Dikeramatkan Warga

Mata Air Kahuripan Cibeureuceuk

INISUMEDANG.COM – Mata air yang berada di pinggir Jalan atas Cadas Pangeran Sumedang ini, sering dikunjungi warga dari berbagai daerah. Kedatangannya ke Mata Air Kahuripan Cibeureuceuk yang tak pernah kering tersebut, untuk digunakan sebagai kepentingan masing-masing sesuai petunjuk yang didapatkan.

Dani Ramdani (43) yang hampir 7 tahun mengurus dan berada di lokasi Mata Air Cibeureuceuk ini mengatakan. Mata Air Cibeureuceuk ini selalu saja ada orang orang dari berbagai daerah membawa air tersebut. Yang katanya airnya digunakan untuk kepentingan sesuai apa yang didapatkan dan petunjuk dari para guru spiritualnya.

“Dari luar Sumedang banyak yang datang kesini, hanya sekedar bawa air keramat ini, seperti dari Tegal bahkan dari Ciwidey Kabupaten Bandung pun datang. Rata-rata yang datang dari jauh itu membawa mobil dan di dalam mobilnya itu disediakan Jeligen yang berisi 30 literan katanya untuk keperluan minum selama enam bulan,” kata Dani kepada IniSumedang.Com hari ini Selasa 29 Maret 2022.

Mata Air Kahuripan Cibeureuceuk Kerap Kali Digunakan Oleh Warga Untuk Berdoa Dan Mandi

Selain mengambil air, kata Dani, mereka juga menyempatkan untuk mencuci motor atau mobilnya. Tak hanya itu, meraka juga sering tawasulan di mata air Cibeureuceuk ini.

Ini Baca Juga :  Tiga Masalah Utama yang Menjadi Budaya di Sumedang Saat Memulai Berwirausaha

Kenyataannya memang demikian, kerap kali digunakan oleh warga untuk berdoa dan mandi di mata air Kahuripan Cibeureuceuk yang dikeramatkan ini.

“Sering orang Bandung datang jauh jauh hanya sekedar ingin mencuci motornya menggunakan air keramat Cibeureuceuk ini. Selain orang Bandung, dari daerah Majalengka dan Cirebon pun demikian sama, hanya ingin mencuci kendaraannya dan setelah itu pulang lagi ke daerah asalnya, jadi sengaja saja,” terang Dani.

Masih kata Dani, biasanya yang datang dengan keperluan khusus datangnya itu malam hari, dengan mandi kembang dan sebagainya. Memang mata air Cibeureuceuk ini tidak pernah kering, meski di musim kemarau pun juga tetap airnya selalu ada.

Ini Baca Juga :  Kisah Asep Bucrak, Perajin Kendang yang Produknya Diminati Hingga Mancanegara

“Saya tidak pernah melarang siapapun yang mau menggunakan untuk keperluannya, karena pada dasarnya air adalah milik semua orang, apalagi ini, mata air Cibeureuceuk yang bening dan melimpah sayang juga banyak yang terbuang. Jadi, soal urusan yang datang kesini untuk ritual atau apapun juga kepentingannya saya tidak pernah usil. Ini potensi wisata, sayang saja luput dari perhatian pemerintah,” tandasnya.