Kisah Sukses Nana Suryana, Warga Cibugel Sumedang Menjadi Tukang Gorengan di Jakarta

WAWANCARA: Nana Suryana saat diwawancara wartawan di depan gerai gorengan di depan Alfamart.

INISUMEDANG.COM – Menjadi seorang pengusaha dan pemilik CV tak terpikirkan oleh Nana Suryana warga Desa Jayamekar Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang ini. Namun, jika Tuhan sudah menakdirkan apapun bisa terjadi. Bukan tanpa alasan kesuksesan itu diraih dengan jerih payah dan pengorbanan.

Begitulah kira kira yang dilakukan Nana Suryana warga Asli Cibugel Sumedang ini yang kini sukses menjadi pengusaha gorengan di Jakarta dan memiliki CV Pandahurip disingkat PDHR.

Kisah awal perjalanan Nana dimulai jadi tukang gorengan keliling di Jakarta pada 2001. Berbekal gerobak gorengan dan aneka gorengan seperti bakwan, tahu goreng, molen pisang, combro, dan aneka gorengan, Nana berkeliling menjajal jalanan Jakarta yang panas. Panasnya jalanan Jakarta dan ramainya penduduk, belum membuahkan hasil. Karena tempat mangkal yang kurang pas dan kurang diminati pembeli.

Ini Baca Juga :  Jelang Tahun Ajaran Baru, Orderan Meja Belajar Anak Meningkat

Tahun demi tahun dijalani Nana dengan itu itu saja. Kadang biaya pengeluaran tak sebanding dengan pemasukan menjadi makanan sehari hari.

Tahun 2006 Menjadi Mitra UMKM Alfamart dan Indomaret

Hingga pada 2006, Nana menemukan tempat mangkal di depan Alfamart Bintaro Raya Jakarta Selatan. Warga Asli Cibugel Sumedang yang mencoba peruntungan menjadi tukang gorengan di Jakarta ini mencoba menjadi mitra UMKM Alfamart dan Indomaret hingga usahanya mengalami peningkatan.

“Sebelum menjadi pengusaha gorengan, saya sempat menjadi kuli serabutan, kuli bangunan, bahkan menjadi tukang gorengan keliling pada 2001. Pada 2006 mulai merintis menjadi mitra UMKM Alfamart dan Indomaret gorengan di depan Alfamart Bintaro Jakarta Selatan. Alhamdulillah gerai saya bertambah dari 1, 2 dan 5 hingga kini sudah memiliki 150 gerai dibawah naungan CV Pandahurip disingkat PDHR dan memperkerjakan 200 orang yang tersebar di Jabodetabek,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  bank bjb Sabet 8 Penghargaan di 12th Infobank Digital Brand Recognition 2023

“Buat saya, sekecil apapun peluang, jika dikerjakan dengan teliti dan ulet pasti akan berhasil. Dan itulah jalan awal kesuksesan dalam meniti karir,” lanjutnya.

Menurutnya menjadi pedagang gorengan keliling memang cape dan menguras tenaga. Kadang penghasilan tak bisa menutupi pengeluaran. Setelah itu mencari tempat mangkal yang strategis dan representatif yang bisa dijangkau setiap orang.

“Kedua setelah tempat mangkal strategis adalah bagaimana menjaga kualitas barang (dagangan) yang bermutu. Semisal pemilihan tahu yang berkualitas, kacang kedelai, bahan baku seperti tempe, tepung terigu, dan minyak goreng yang digunakan harus kualitas nomor 1. Bagi saya, enak itu bukan jaminan, tapi bagaimana pembeli bisa balik lagi membeli gorengan saya,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  221 Siswa Kelas XII SMA PGRI Parakanmuncang Cimanggung Lulus 100 Persen

Kunci Utama Sukses adalah Jujur, Tekun dan Melayani

Nana menambahkan, kunci utama sukses adalah jujur, tekun, dan melayani. Jujur nomor 1 titik gak ada koma. Selanjutnya, tekun dan berusaha melayani. Minimal senyum sapa ke pelanggan dan terakhir berdoa.

“Sudah 10 tahun saya bergerak di usaha berjualan gorengan alhamdulilah berhasil sampai sekarang. Kuncinya yang tadi, kualitas barang harus nomor 1. Saya tekankan juga kepada 200 karyawan saya agar berusaha jujur, tekun, dan melayani. Terakhir berdoa karena apa yang kita lakukan senantiasa Rahmat dari Allah SWT,” ujarnya.

Menjadi owner CV pun bukan perkara yang mudah. Dia harus belajar lagi bagaimana mengelola sebuah perusahaan dan managemen. Sehingga ditengah kesibukannya berjualan, dia juga membaca literasi mengenai managemen seperti di buku bacaan, internet, dan pengalaman seseorang.