Menunjukkan Kelemahan Patung
Nabi Ibrahim As berdakwah tak kenal lelah, tetapi penduduk Babilonia menolak keras. Mereka tetap. pada keyakinannya menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Namun, Nabi Ibrahim As tidak kehilangan akal. Ada rencana lain, barangkali penduduk Babilonia memerlukan bukti. Orang-orang Babilonia mempunyai suatu tradisi, yaitu setiap tahun mereka pergi meninggalkan negerinya.
Sewaktu Raja Namrud dan kaumnya meninggalkan negeri, kampung mereka ditinggalkan kosong. Kesempatan itu dipergunakan Nabi Ibrahim As untuk menghancurkan patung-patung Raja Namrud dan kaumnya. Dengan kapak yang telah dipersiapkan, mulailah Nabi Ibrahim As menghancurkan patung-patung itu satu persatu.
Hanya satu patung yang paling besar tidak dihancurkan. Lalu, kapak yang dipergunakan menghancurkan patung patung itu dikalungkan di leher patung yang paling besar tadi.
Akibat Perbuatan Ibrahim
Ketika Raja Namrud dan kaumnya datang ke pusat pemujaan, betapa terkejutnya mereka semua karena patung-patung sembahan mereka hancur. Maka, tak pelak lagi, Ibrahimlah yang dituduh. Nabi Ibrahim As, akhirnya dipanggil dan diadili.
Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim As, “Apakah kamu yang menghancurkan patung patung sesembahan kami?”
“Aku pikir barangkali berhala besar itulah yang melakukannya. Bukankah kapak yang ada di lehernya yang membuktikan perbuatannya?” kata Ibrahim.
“Mana mungkin berhala bisa berbuat seperti itu!” kata Namrud.
“Kalau begitu mengapa engkau sembah patung yang tidak bisa berbuat apa-apa?” kata Ibrahim.
Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim As itu, orang-orang yang menyaksikan banyak yang sadar. Selama ini mereka telah menyembah patung-patung yang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara.