Nabi Ibrahim As Mencari Tuhan yang Sebenarnya
Masyarakat Babilonia sudah lama sebagai penyembah bintang-bintang dan patung-patung. Sehingga Ibrahim terus berusaha mencari kebenaran agama yang dianut oleh keluarganya.
Ketika malam telah gelap, Ibrahim menyaksikan sebuah bintang. Dia sempat berpikir bahwa bintang itu Tuhannya, tetapi tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata, “Saya tidak suka kepada yang tenggelam,”
Kemudian, tatkala dia melihat bulan terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku,” Setelah bulan itu terbenam, dia berkata,
“Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat,”
Kemudian, tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar.” Tatkala matahari itu terbenam, dia berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.”
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
Inilah yang dianugerahkan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim As dalam menolak agama yang dipercayai kaumnya serta menerima Tuhan yang sebenarnya.
Nabi Ibrahim AS Berdoa
Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 260, dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim As berdoa kepada Allah SWT memohon supaya diperkenankan melihat kekuasaan Nya.
“Ya Allah, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan makhluk yang sudah mati”, demikian suatu hari Nabi Ibrahim As berdoa. Keinginan itu dikabulkan.
Kemudian, Allah SWT menyuruh Nabi Ibrahim As menangkap empat ekor burung. Setiap burung diberi tanda dan selanjutnya burung itu dicincang.
Bagian-bagiannya dicampur satu sama lain. Potongan tubuh keempat burung itu dibawa. Lalu, diletakkan di puncak empat buah bukit. Keempat bukit itu letaknya berjauhan satu sama lain.
Kemudian, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Ibrahim As memanggil burung-burung itu. Sehingga dengan izin Allah SWT burung-burung itu hidup kembali, dan semuanya utuh seperti sediakala.
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu , tak ada yang sanggup menghalangi kehendak-Nya. Hanya dengan kata kun (jadilah), hal yang dikehendaki-Nya pasti terbukti. Allah Mahakuasa, menghidupkan yang mati sangatlah mudah bagi-Nya.
Nabi Ibrahim As telah melihatnya sendiri dan hatinya makin mantap, keyakinannya makin kuat, keimanannya makin hebat.