Ketua PHRI Sumedang Berharap Rencana ke Prancis Ditunda Hingga 2021 atau 2022

INISUMEDANG.COM – Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang H. Nana Mulyana, berharap agar Pemkab mau menunda rencana perjalanan ke Prancis hingga tahun 2021 atau 2022 mendatang.

Ketua BPC PHRI Kabupaten Sumedang, H. Nana Mulyana mengatakan, sebenarnya tidak ada yang salah dalam rencana perjalanan ke Prancis dalam rangka memenuhi undangan Duta Besar Prancis kepada Pemda Sumedang dan Sari Oneng untuk tampil pada saat ulang menara Eiffel.

Bahkan, selaku pelaku usaha dan organisasi profesi hotel dan restoran tentu menyambut baik rencana itu. Hanya saja, dengan terjadinya wabah Covid-19, seharusnya menjadi pertimbangan tersendiri.

“Saya menilai dengan lonjakan pasien Covid-19 di Prancis yang cukup tinggi, tentunya menjadi sangat menghawatirkan, jika rencana perjalanan ke Prancis itu tetap dilaksanakan,” ujarnya Kepada KORSUM Jumat (20/11) kemarin.

Ini Baca Juga :  BAPPPPEDA Laksanakan Rapat Manajemen Data Intervensi Stunting Terintegrasi

Kemudian yang kedua, sambung Nana, saat ini, kita tidak bisa menghindar dari Isu Sara yang sedang berkembang di Prancis. Sehingga, kalau rencana ke Prancis tetap dilaksanakan dalam waktu dekat, dikawatirkan akan menuai kontroversi.

“Untuk itu, kami berharap agar rencana ke Prancis tetap dilaksanakan, tetapi tidak dalam waktu dekat mungkin beberapa waktu kedepan bisa 2021 atau 2022 mendatang,” ucapnya.

Nana menuturkan, rencana ini sebetulnya berawal dari undangan Duta Besar Prancis untuk Indonesia.

“Kebetulan saya juga ikut bergabung dalam rombongan penampilan Sari Oneng di Kedutaan Besar Prancis dan itu membuat takjub seluruh tamu yang hadir, tidak hanya dari Eropa tapi juga dari negara-negara yang lain. Dan mereka sangat mengapresiasi penampilan Sari Oneng tersebut,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Sumedang Akan Terapkan NEW NORMAL Dengan Protokol Kesehatan Ketat Mulai 2 Juni 2020

Kemudian dengan adanya pergelaran tersebut, Duta Besar Prancis memberikan undangan secara khusus kepada Pemda Sumedang dan Sari Oneng untuk tampil pada saat ulang menara Eiffel.

“Undangan itu, kalau tidak salah satu tahun yang lalu. Berawal dari itu kemudian dibuatlah rencana untuk ke Perancis. Dimana waktu itu, Pak Bupati dan Sekda menyampaikan bahwa para pelaku usaha dan para seniman ini akan dilibatkan untuk kunjungan tersebut. Karena ini sangat strategis, dan tidak hanya dari Seni Budaya Pariwisata, juga akan berdampak terhadap produk UMKM Sumedang. Ini terbukti dari produk yang kita bawa pada saat pagelaran di kedutaan besar Prancis, itu habis terjual semua dan sangat diminati,” ucapnya.

Masih kata Nana, tentunya hal ini menjadi sebuah opportunity (Kesempatan) besar, bagaimana seni tradisi Sumedang bisa mendunia. Kemudian pariwisata Sumedang juga tentu akan kena dampak positifnya. Dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana nantinya, produk-produk hasil UMKM Sumedang ini juga bisa mendunia.

Ini Baca Juga :  Ikatan Solidaritas, DPK Apdesi Conggeang Renovasi Kantor Sekretariat

“Karena ini merupakan kesempatan yang besar, tentu sebagai pelaku usaha, sangat mendukung. Namun, tidak dilakukan dalam waktu dekat ini, karena masih mewabahnya Covid-19 dan isu sara yang masih berkembang,” kata Nana menegaskan.

Sementara ketika disinggung terkait dengan isu anggaran Rp 1,2 miliar untuk perjalanan dinas ke Perancis. Nana mengatakan, kalau dirinya tidak begitu yakin, jika anggarannya sebesar itu.

“Saya pikir tidak sebesar itu anggarannya, karena semua juga sudah bisa mengecek, bagaimana penerbangan, bagaimana living cost, semuanya bisa dihitung biayanya. Seharusnya, kita tidak melihat angka yang dikeluarkan, tapi harus dilihat dampaknya, baik secara ekonomi sosial budaya dan pariwisata,” tandasnya.