INISUMEDANG.COM – Jajaran Komisioner Badan Pengawas (Pemilu) mengawasi langsung kedatangan Siti Atikoh istri dari Ganjar Pranowo calon presiden (capres) nomor urut 3 ke Sumedang, pada Senin 4 Desember 2023.
Pantauan wartawan di lokasi, tampak hadir sejumlah pimpinan Bawaslu Kabupaten Sumedang, mulai dari Ketua Ade Adrianta Sinulingga, Luli Rusli, Fachrulroji Al Fitri bersama para stafnya hingga Panwaslu Kecamatan Sumedang Selatan yang turut menghadiri kegiatan tersebut.
Kedatangan Istri dari Ganjar Pranowo tersebut disambut ratusan ibu-ibu majelis ta’lim yang sudah menunggunya sejak siang hari dalam acara silaturahmi akbar Ibu Atikoh Ganjar Pranowo dengan tema dari cucu ulama menuju ibu Negara di Gedung Islamic Center.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Sumedang, Luli Rusli mengatakan, pengawasan langsung atas kedatangan Istri dari Ganjar Pranowo merupakan upaya Bawaslu untuk mencegah terjadinya pelanggaran Pemilu.
“Iya, kami datang dalam tupoksi kami yaitu pengawasan,” kata Luli saat ditemui di lokasi.
Luli menyebutkan jika Bawaslu sudah berkoordinasi dan memperingatkan dengan pihak panitia, agar menghindari potensi-potensi yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran.
“Ini kan sudah masuk tahapan Kampanye. Dan kegiatan yang dilakukan pada hari ini masuk kategori rapat tertutup, karena dilakukan di dalam ruangan tertutup,” ucapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Siti Atikoh istri dari Ganjar Pranowo mengaku senang dengan antusiasme ibu-ibu di Sumedang yang telah menunggunya.
“Alhamdulillah senang sekali antusias para ibu-ibu, terlihat sekali ketulusan mereka. Katanya enggak apa-apa yang penting sudah ketemu ibu, itu langsung plong dan saya merasa berdosa karena telat,” kata Bunda Atikoh.
Siti menyebutkan bila kehadirannya tidak lain yaitu untuk silaturahmi, sekaligus juga ingin mendengarkan aspirasi dari masyarakat yang ada di Sumedang.
“Ini merupakan bagian silaturahmi jangka panjang. Seperti diketahui Ibu-ibu majelis ta’lim perannya luar biasa, mereka itu mengedukasi masyarakat bagaimana membangun karakter anak-anak. Karena masing-masing wilayahnya pasti punya murid, siswa, maupun santri. Jadi selama ini peran dari ulama pesantren sangat luar biasa, bagaimana menangkal pengaruh negatif di dunia luar, termasuk sosial media,” tandas Cucu dari KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga ini kepada wartawan.