INISUMEDANG.COM – Kepala Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Otong Sumarna. Meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang segera menata sejumlah tempat wisata liar yang berada di wilayah Desanya.
Pasalnya, dampak bermunculannya tempat wisata liar tersebut, menyebabkan terjadinya banjir bandang dalam dua tahun berturut-turut.
“Iya, kami meminta Pemda Sumedang segera menertibkan tempat wisata liar. Khususnya di sepanjang aliran sungai di Citengah,” ujarnya saat dikonfirmasi IniSumedang.Com di Kantor Desa Citengah, Kamis (5/5/2022).
Otong mengaku, jika sejumlah tempat wisata yang berada di bantaran sungai atau berada belakang Kantor Desa Citengah tidak pernah meminta izin kepada pihak Desa.
“Ya kami mohon Pemda Sumedang segera menertibkan, atau paling tidak memberikan mandat ke pihak Desa. Biar nanti kami yang menindaklanjutinya,” tegas Otong.
Akibat bangunan liar itu, kata Otong, membuat sungai menjadi sempit. Bahkan, dirinya sempat kena tegur dari pihak BBWS saat melakukan pemantauan di sepanjang aliran sungai sungai.
“Kami terus terang saja, pemilik bangunan tidak pernah meminta izin ke pihak Desa,” ujarnya.
Otong menambahkan, kejadian banjir bandang terjadi hampir setiap tahun, bahkan sudah merenggut 2 korban jiwa, dengan korban terakhir anak 13 tahun asal Indramayu.
“Dulu pernah terjadi banjir bandang dan merenggut korban jiwa, dan kemarin kembali terjadi. Sebenarnya dulu, sempat mau ditertibkan oleh Satpol PP Kabupaten Sumedang, tapi malah makin kesini makin banyak lagi bangunan liar. Terutama yang berada di eks perkebunan teh Margawindu dan Cisoka,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang terjadi di bantaran sungai Cihonje Citengah pada Rabu 4 Mei 2022 kemarin, telah merenggut nyawa anak 13 tahun asal Indramayu yang tengah berlibur di Villa Wisata River In.
