INISUMEDANG.COM – Menjelang arus mudik lebaran tahun 2022 atau 1443 Hijriah, Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Bandung menerjunkan seluruh anggota di 9 titik posko mudik yang dibuat Basarnas Kantor SAR Bandung di beberapa titik jalur mudik di Jawa Barat. Tak hanya personel, Basarnas juga menerjunkan alat rescue untuk mengantisipasi adanya gangguan bencana alam.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah mengatakan sesuai intruksi pemerintah bahwa mudik tahun 2022 diperbolehkan. Maka untuk menyukseskan amannya arus mudik berjalan lancar dan kondusif serta mengantisipasi adanya bencana alam. Kantor SAR Bandung menggelar Apel Siaga Khusus Angkutan Lebaran 2022/1443 Hijriyah di kantor SAR Bandung Jalan Raya Bandung Garut Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, Senin (25/4).
“Setelah dilaksanakan pertemuan tadi pagi, dengan Kepala Basarnas, lalu vikon juga dan beliau secara resmi telah membuka jam 09.00 secara langsung dengan seluruh kepala kantor yang ada di wilayah Indonesia. Hasil rapat tersebut, kita action dengan intruksi ini untuk melaksanakan apel siaga Khusus Angkutan Lebaran 2022. Kita mengecek persiapan baik personel maupun material yang kita miliki,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Deden, jauh-jauh hari pihaknya juga sudah menyiapkan akan pengamanan arus mudik. Karena memang Lebaran tahun ini diprediksi akan berbeda dengan lebaran sebelumnya, setelah 2 tahun tidak boleh mudik. Karena pemerintah memang sudah mengatakan bahwa masyarakat boleh mudik, sehingga masyarakat akan berbondong bondong mudik.
Posko Mudik Basarnas Sebagai Upaya Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pemudik
“Oleh sebab itu Basarnas ikut berpartisipasi dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik yang akan melintas ke Jawa Barat. Karena Jabar merupakan wilayah lintasan dari Jakarta untuk ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh sebab itu kita mengadakan beberapa kali pertemuan dengan stakeholder terkait. Seperti Polri, Polda Jawa Barat kemudian yang berhubungan dan pemerintah daerah. Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam rangka Lebaran tahun 2002 ini,” ujarnya.
Adapun, kata Deden, 9 titik yang dimaksud adalah penempatan personel di posko gabungan terpadu yang ada di Cipali kemudian di Palimanan, dan di KM 188. Kemudian untuk di jalur tengah di tanjakan Gentong Tasikmalaya, kemudian di Pangandaran, di Santolo dan di pelabuhan di Karawang.
“Yang menjadi konsentrasi kita baik itu di jalur tol maupun jalur Arteri karena memang sesuai dengan rekayasa lalu lintas bahwa akan diadakan one way, kemudian juga ganjil genap di tol. Otomatis juga kita harus antisipasi dengan membludaknya di satu titik, jangan sampai ada kemacetan yang terjadi,” paparnya.
Yang menjadi tugas Basarnas, selain mengantisipasi kecelakaan di jalan raya, seperti evakuasi korban terjepit kendaraan, juga ancaman potensi bencana longsor. Sebab, di Jabar itu sedang mengalami musim hujan yang sangat ekstrem. Sehingga penempatan personel alat derek dan alat pendukung harus di stanby kan.
“Potensi ancaman terkait dengan keselamatan para pemudik kita antisipasi dengan personel dan peralatan yang kita miliki. Baik itu unsur lautnya, kemudian alat-alat untuk evakuasi di kecelakaan darat. Kita juga dibantu oleh rekan-rekan potensi sar masyarakat binaan BASARNAS. Sehingga kita betul-betul bisa memanfaatkan dan bisa menghadirkan semua yang kita miliki baik itu prosesnya maupun material yang ada,” tandasnya.