INISUMEDANG.COM – Adanya isu yang beredar terkait pertambangan Emas di Bangbayang Kepala Desa Bangbayang Umar mengatakan hal tersebut tidak benar.
“Sebetulnya tidak pernah ada pertambangan dan ada juga penelitian yang pernah pada tahun 1999 yang mana penelitinya dari PT. ANTAM kurang lebih 1 bulan 10 hari di pada waktu itu Pak Bupatinya Bapak Misbah dan beliau pernah berkunjung ke Bangbayang, masyarakat pun beraktifitas pada waktu itu menggali dengan alat tradisional berbulan-bulan tapi hasilnya tidak ada kandungan emas atau nihil,” jelas Kades Jumat (29/10/2021)
Ia menambahkan, kemudian setelah tidak menemukan hasil yang mereka inginkan selang beberapa bulan ada lagi pihak lain yang melakukan penelitian.
“Mereka bubar dengan sendirinya. Lalu jeda waktu sampai 2009 ada lagi penelitinya dari PUSPITEK Jakarta melakukan lagi penelitian dan hasilnya sama seperti yang dulu dan diantara jeda waktu selalu ada tapi sedikitpun tak ada hasil atau tidak ditemukan ada kandungan Emas,” tambahnya.
Ia menegaskan sudah memperingatkan hampir kesemua warganya untuk tidak melakukan hal serupa. Pasalnya penambangan dan penelitian harus oleh tim ahli dengan izin yang lengkap.
“Jadi banyak orang yang penasaran meski hasinya selalu nihil dan sudah sering saya dari Pemdes setempat di peringati tapi selalu ada yang mencoba, yang terjadi pada saat ini memang ada lagi kebetulan yang diteliti di tanah adik saya yang pernah di teliti pada tahun 2009 sekitar bulan Juli lalu pada akhirnya memutuskan tidak di lanjutkan karena tidak pernah ada hasil,” tegas Kades.
Lebih jauh ia mengatakan, kesimpulanya tidak ada tambang emas di desanya. Sementara terkait isu penggunaan alat berat yang mengakibatkan longsor serta isu intimidasi terhadap warga itu semua berita bohong
“Jadi kesimpulan tak ada pertambangan emas di Desa Bangbayang Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang karena perlu ada pembuktian adanya Emas. hanya menurut para peneliti ada kandungan mineral emas tapi rendah katanya.
Yang berkaitan dengan adanya isu yang berkembang itu tidak benar, katanya ada alat berat, terjadi longsor, itu berita hoak dan tidak pernah ada kerugian sedikitpun yang terdampak terhadap pemukiman masyarakat ataupun terhadap sawah masyarakat dan sebelumnya saya juga mengumpulkan warga masyarakat dan atas persetujuan masyarakat boleh tanya langsung kewarga masyarakat setempat betul ada intimidasi atau tidak. Khususnya masyarakat kampung Bangbayang yg lokasi nya 2 km dari perkampungan,” tambahnya.
Saat ini sudah tidak ada aktivitas lagi galian sudah di tutup dan sudah ditanami pohon pisang.
“Satu dua orang pasti ada yang kontra atau kekhawatiran tapi tidak terjadi apa yang menjadi kewatiran tersebut terjadi dan sekarang sudah tidak ada yang beraktivitas galian tersebut ditutup karena sudah di tanami pohon pisang dan areal tersebut adalah kebun cengkih saudara saya,” pungkas Kades.
