SUMEDANG, 29 November 2024 – Masa depan pemerintahan Indonesia ada di tangan para calon birokrat. Untuk itu, Kejaksaan Negeri Sumedang gencar menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini melalui program ‘Jaksa Masuk Kampus’ di IPDN Jatinangor yang digelar di Gedung Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor, Sabtu (29/11/2024).
Ratusan mahasiswa IPDN antusias mengikuti diskusi interaktif dan simulasi pencegahan korupsi yang digelar pada Jumat lalu.
“Kita dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia melaksanakan program Jaksa Masuk Kampus sebagai kampanye antikorupsi. Tema yang diusung adalah komitmen Kejaksaan Republik Indonesia dalam memberantas korupsi,” ujar Adi Purnama, Kepala Kejaksaan Negeri Sumedang,
Adi menjelaskan bahwa IPDN dipilih sebagai lokasi sosialisasi karena kampus ini mencetak calon pamong praja yang akan mengelola keuangan negara. Sabtu 30 November 2024.
“Harapan kami, lulusan IPDN menjadi birokrat yang berintegritas, paham aturan hukum, dan terhindar dari korupsi,” tambahnya.
Selain itu, Adi juga menyoroti pentingnya kampanye ini untuk mencegah potensi korupsi di semua lapisan masyarakat.
“Semua pihak berpotensi melakukan korupsi, mulai dari aparat penegak hukum, pemerintah, hingga masyarakat. Oleh karena itu, kesadaran antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri,” katanya.
Program “Jaksa Masuk Kampus” kali ini melibatkan diskusi interaktif dan simulasi tentang pencegahan korupsi. Sebelumnya, program serupa juga digelar di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor.
Kejaksaan Negeri Sumedang juga rutin memberikan penyuluhan kepada perangkat desa melalui program Jaksa Jaga Desa.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam membangun kesadaran kolektif untuk memerangi korupsi, yang disebut Adi Purnama sebagai tindakan yang merusak sendi-sendi negara dan perekonomian.
“Kampanye seperti ini perlu terus dilakukan agar masyarakat memahami arti pentingnya integritas,” pungkas Adi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IPDN, Dr. Yudi Rusfiana, menyambut baik kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kejaksaan Negeri Sumedang yang telah menunjuk IPDN sebagai lokasi program ini. Kegiatan ini sangat positif karena relevan dengan pembelajaran di IPDN yang mengutamakan aspek hukum dalam pemerintahan,” ujarnya.
Yudi menambahkan, kegiatan ini memberikan pengalaman praktis yang bermanfaat bagi para praja utama yang sebentar lagi akan lulus.
“Mereka bisa belajar lebih mendalam tentang pencegahan korupsi, sehingga dapat mempraktikkannya saat menjadi CPNS di lapangan,” katanya.