Ini Penyebab Rusia Melakukan Invasi ke Ukraina, Kedua Negara Didukung 5 Sekutu

konflik rusia dan ukraina
Ilustrasi Tentara Rusia/Poto Internet

INISUMEDANG.COM – Konflik Rusia dan Ukraina sampai menyebar ke antero jagat. Bagaimana tidak, perselisihan kedua negara yang sebenarnya sama sama dibawah Ini Soviet ini dilatarbelakangi karena Ukraina lebih pro ke pihak Amerika Serikat dan ingin bergabung ke NATO. Padahal, Rusia menjadi musuh NATO setelah perang dunia 2.

Sejak dulu Ukraina memiliki hubungan dekat dengan Rusia. Namun pemimpin Ukraina yang sekarang, Volodymyr Zelensky lebih dekat ke Barat dan ingin menjadi bagian NATO.

Padahal ketika Perang Dingin terjadi, sebelum 1990, orang-orang Ukraina dan Rusia bersatu dalam sebuah negara federasi bernama Uni Soviet. Negara komunis yang kuat di zaman itu.

Uni Soviet setelah Jerman kalah dan PD II selesai, memiliki pengaruh di belahan timur Eropa. Tak heran jika negara-negara di benua Eropa bagian timur juga menjadi negara-negara komunis.

Pada 1991, Uni Soviet dan Pakta Warsawa bubar. Di tahun yang sama, Ukraina memberikan suara untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet dalam sebuah referendum.

Ini Baca Juga :  Sumedang Ambil Lesson Learned Dari GovTech Global Forum

Presiden Rusia Boris Yeltsin pada tahun itu, menyetujui hal tersebut. Selanjutnya Rusia, Ukraina dan Belarusia membentuk Commonwealth of Independent States (CIS).

Namun perpecahan terjadi. Ukraina menganggap bahwa CIS adalah upaya Rusia untuk mengendalikan negara-negara di bawah Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet.

Pada Mei 1997, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian persahabatan. Hal tersebut adalah upaya untuk menyelesaikan ketidaksepakatan.

Rusia diizinkan untuk mempertahankan kepemilikan mayoritas kapal di armada Laut Hitam yang berbasis di Krimea Ukraina. Rusia pun harus membayar Ukraina biaya sewa karena menggunakan Pelabuhan Sevastopol.

Konflik Rusia dan Ukraina Memanas Sejak 2014

Hubungan Rusia dan Ukraina memanas lagi sejak 2014. Kala itu muncul revolusi menentang supremasi Rusia.

Massa anti-pemerintah berhasil melengserkan mantan presiden Ukraina yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Kerusuhan bahkan sempat terjadi sebelum berdamai di 2015 dengan kesepakatan Minsk.

Ini Baca Juga :  Dubes RI Dukung Upaya Promosi Sumedang di China

Revolusi juga membuka keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE) dan NATO. Ini, mengutip Al-Jazeera, membuat Putin marah karena prospek berdirinya pangkalan NATO di sebelah perbatasannya.

Hal ini juga didukung makin eratnya hubungan sejumlah negara Eropa Timur dengan NATO. Sebut saja Polandia dan negara-negara Balkan.

Saat Yanukovych jatuh, Rusia menggunakan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok Krimea di 2014. Rusia juga mendukung separatis di Ukraina timur, yakni Donetsk dan Luhansk, untuk menentang pemerintah Ukraina.

Lalu, siapakah negara negara yang akan terlibat perang jika Rusia dan Ukraina semakin memanas? Berikut tim redaksi IniSumedang.Com merangkumnya dari berbagai sumber.

Invasi Rusia terhadap Ukraina sejak pekan lalu tidak hanya melibatkan kedua negara. Lalu siapa sekutu Ukraina dalam menghadapi Rusia?

Pertanyaan itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah pidato bahwa negaranya merasa ditinggal sendirian oleh sekutu dalam menghadapi Rusia. Apakah benar tidak ada yang membela Ukraina? Siapa sekutu Ukraina sebenarnya?

“Kami ditinggal sendirian untuk membela negara kami,” kata Zelensky dalam sebuah pidato.

Ini Baca Juga :  Pemuda Asal Cibugel Sumedang Wakili Indonesia di Event MTQ Tingkat Dunia

Saat itu ratusan warga Ukraina baik sipil maupun militer tewas menghadapi serangan Rusia. Padahal sebelumnya sejumlah negara menyatakan akan membela Ukraina jika serangan benar-benar terjadi. Berikut daftar negara-negara sekutu Ukraina:  1. Amerika Serikat, 2. Jepang, 3. Polandia, 4. Kanada, dan 5. Perancis

Kemudian dipihak Sekutu Rusia: ada 1. Suriah, 2. China, 3. Iran, 4. Venezuela, dan 5. Kuba.

Lalu, bagaimanakah kekuatan militer kedua negara ini? Personel aktif: Ukraina 200.000 (peringkat 20) vs Rusia 850.000 (peringkat 5). Tank: Ukraina 2.596 (peringkat 13) vs Rusia 12.420 (peringkat 1). Kendaraan berlapis baja: Ukraina 12.303 (peringkat 6) vs Rusia 30.122 (peringkat 3). Pesawat tempur: Ukraina 69 (peringkat 32) vs Rusia 772 (peringkat 3). Helikopter: Ukraina 112 (peringkat 34) vs Rusia 1.543 (peringkat 2). Armada laut: Ukraina 38 (peringkat 53) vs Rusia 605 (peringkat 2).