Ini Pengalaman Wisatawan Lokal Saat Wisata ke Jatigede

FOTO BERSAMA: Wisatawan asal Bandung saat foto bersama di puncak Cisema Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja. IMAN NURMAN

INISUMEDANG.COM Objek wisata Jatigede menjadi destinasi wisata baru bagi warga lokal Sumedang maupun luar Sumedang. Berbagai spot objek wisata di besisir waduk Jatigede atau di puncak waduk menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin bernostalgia. Tempatnya pun lumayan menarik dengan harga tiket yang sangat terjangkau dan harga makanan (kuliner) yang dibilang murah.

Namun, ada satu kendala yang menjadi kesan pertama wisatawan lokal Sumedang, salah satunya papan penunjuk arah dan kurang luasnya aksesbility.

Dewi Indriani misalnya, pengunjung asal Tanjungsari ini mengaku pengalaman pertama ke waduk Jatigede cukup berkesan. Dengan tiket masuk Rp10.000 untuk parkir mobil dan Rp5000 untuk motor, terbayar sudah dengan pemandangan di pesisir dan puncak waduk Jatigede. Harga kuliner dan jajanan anak pun tak semahal di tempat wisata lainnya di Jabar dan Jogja.

“Ya lumayan ‘enakeun’ buat wisata sama keluarga. Dekat dari tempat tinggal, tempatnya bersih, air waduknya jernih, tapi akses jalannya kecil. Tak bisa masuk mobil besar seperti bus atau elf. Sekalipun pake minibus Avanza, kalau ada kendaraan lain harus berhenti dulu,” katanya saat diwawancara di Dusun Cisema Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja, Minggu (16/1/2022).

Ini Baca Juga :  Bukit Panenjoan: Keindahan Alam Menakjubkan dan Aktivitas Menarik di Jawa Barat

Menurut Dewi, akses jalan mulai bundaran Alamsari sampai Situraja dan Darmaraja lumayan besar, namun, dari Situraja ke tempat wisatanya terlalu kecil. Kemudian, tidak ada destinasi unggulan (spot) unggulan di Jatigede, sehingga terkesan kelas menengah ke bawah. Padahal, panorama alam dan pemandangan besisir waduk Jatigede sangat indah jika dibandingkan waduk Jatiluhur atau Saguling.

“Tinggal fokus aja di satu titik, buat menarik minat wisatawan. Terus kalau bisa akses jalan dibesarkan, dan jangan banyak pungutan tiket. Kalau biaya parkir segitu sih wajar,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Pulau Kembang Menjadi Wisata Alam yang Banyak Memperlihatkan Monyet Kalimantan

Arena Wisata Air Naik Perahu Menjadi Daya Tarik Sediri di Objek Wisata Jatigede

Dewi yang mengaku asli warga Bogor yang merantau ke Tanjungsari Sumedang itu sangat hobi traveling. Sehingga paham betul mana tempat wisata yang nyaman, ramah di kantong dan berkesan ingin balik lagi. Arena wisata air naik perahu memang menjadi daya tarik sendiri dan membuat orang puas.

“Apalagi jika ada banana boot, atau skybor, atau wahana esktrem air lainnya. Juga ada tempat ganti pakaian, WC, sarana air bersih dan penyewaan pakaian renang. Sejauh ini sarana prasarana itu masih kurang. Oleh oleh asli Sumedang pun tidak ada di wahana Jatigede,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Mariam, warga asli Bandung yang kedapatan berwisata ke Jatigede mengaku cukup berkesan liburan ke Jatigede. Hanya saja, lanjut dia, sarana prasarana, oleh oleh, kuliner, mainan anak, memang masih kurang. Namun, dirinya memaklumi karena wisata Jatigede baru mulai berdiri.

Ini Baca Juga :  Pesona Alam di Wisata Bekantan Sungai Hitam Lestari, Kutai Kartanegara

“Untuk sekedar jalan- jalan, naik perahu, makan, cukup enak. Hanya foto spot yang masih kurang. Ramainya wisata adalah banyaknya pengunjung dari luar daerah, sehingga, dari pengunjung tersebut ada masukan masukan yang harus diperbaiki pengelola,” ujarnya.

Dia mengaku baru pertama kali ke Jatigede meskipun sudah lama mendengar Jatigede dari media sosial dan berita di Televisi. Namun, gaung di Grup grup WA dan informasi di Medsos terkait kunjungan wisata ke Jatigede masih sangat kurang.

“Gaungnya beda dengan tempat wisata lain. Seperti ke Lembang, Ciwidey, Garut, Pangandaran. Ya, masih kelas kelas wisatawan lokal saja, belum bisa dijangkau wisatawan luar Jawa Barat. Mungkin yang tahu juga sekitar Sumedang, Bandung, Indramayu dan Garut saja. Wisatawan diluar daerah itu kayaknya masih kurang mengetahuinya,”ujarnya.