INISUMEDANG.COM – Uyut Alijan yang merupakan Leluhur dan orang yang dituahkan oleh masyarakat Kampung Cibueuk Desa Padasari Kecamatan Cimalaka. Konon katanya, memiliki kesaktian yang menjadi panutan warga kampung Cibueuk.
Seperti diungkapkan Tokoh Masyarakat Kampung Cibueuk Entis Sutisna bahwa, menurut orang tua dulu, Uyut Alijan bisa dikatakan sakti mandraguna, dan menjadi panutan warga karena selalu melindungi dan membantu warga.
“Kalau menceritakan kisah Beliau tak akan ada habisnya, tapi saya mau menceritakan sepengetahuan dan cerita dari orang tua saya dulu. Salah satunya adalah cerita tentang Selokan yang mengairi sawah warga terbendung oleh batu yang sangat besar. Sehingga warga pun berniat menggulingkan batu tersebut, tapi tetap batu pun tidak bergerak sedikitpun padahal warga yang menggulingkan lebih dari 20 orang,” ujar Entis kepada IniSumedang.Com beberapa waktu lalu.
Namun, lanjut Entis, ketika datang Uyut Alijan, semua warga disuruhnya minggir dan batu itu ke esokan harinya sudah pindah tempat. Padahal batu itu sangat besar atau jika dibandingkan sebesar ukuran pos ronda. Hingga saat ini, batunya masih masih ada, tertimbun oleh longsor pada tahun 2009 yang lalu.
“Kata Uyut Alijan,” Barudak, haraling keun ku aing urang singkirkeun batuna, nyaho isukan pindah,” (Hey warga, minggir, biar sama saya batu nya di geserkan, besok batunya sudah pindah tempat),” tutur Entis.
Kesaktiaannya Bisa Membuat Saluran Air ke Daerah Naluk Yang Dinamakan Cilimbangan
Cerita lainnya, kata Entis, ketika uyut Alijan sanggup memikul satu pohon Jambe yang begitu panjang dan besar dengan seorang diri. Akan tetapi jika sedang memikul pohon tersebut, jangan sampai ada yang menyapanya. Pasalnya, kalau ada yang menyapanya pohon yang dipikul akan di jatuhkan seketika.
“Jangan ditanya ketika Uyut Alijan sedang pikul pohon itu. Karena kalau ditanya seketika pohon yang dipikul akan di jatuhkan dan tidak melanjutkan memikulnya, jadi harus dibiarkan saja,” ujarnya.
Selain itu, sambung Entis, Uyut Alijan yang sakti itu, konon bisa membuat saluran air ke daerah Naluk yang dinamakan Cilimbangan untuk mas kawinnya.
“Dulu katanya saat beliau menikah Mas kawinnya yaitu Saluran Air Cilimbangan. Namun, saat ini sudah tidak ada karena oleh longsor tahun 2009. Cibueuk memiliki warisan mata air yang bersih kaya dengan air yang dinamakan Cihaur,” kata Entis.
Entis mengatakan, masih banyak lagi kesaktian kesaktian Beliau, yang terasa oleh warga, Uyut Alijan bisa membuat Kampung Cibueuk. Diaman warganya hampir rata-rata memiliki lahan garapan masing masing.
Adanya sumber mata air yang maha kaya dan bersih sampai sekarang, putra putri Kampung Cibueuk pada sukses semuanya, tidak ada pengangguran.
“Hingga sampai sekarang, pusara Uyut Alijan di semayamkan di Kampung Cibueuk ini, dan pusaranya menjadi situs yang disejarahkan oleh warga. Dulu sering sekali dilakukan hajat lembur, saat mau panen atau mau tanam padi sering ada acara adat. Sampai sekarang masih ada keturunan Kampung Cibueuk yang dari mana mana suka ziarah ke makom nya,” tandasnya.