INISUMEDANG.COM – Mungkin sebagian warga Sumedang belum mengetahui asal usul makam leluhur Buyut “Nangtung” yang berada di Dusun Nangtung Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan, bisa Disebut Buyut “Nangtung” dan Lalu siapa Buyut “Nangtung” itu.
Makan Buyut “Nangtung” sendiri hingga saat ini, banyak sekali didatangi para peziarah dari berbagai daerah.
Juru Pelihara Makam Keramat Buyut Nangtung Mustopa (62) mengatakan. Dirinya menjadi juru kunci sejak tahun 1997, yang telah diwariskan secara turun temurun.
Dulu, kata Mustofa, kakeknya yang menjadi juru Pelihara hingga meninggalnya di usia 150 tahun. Lalu turun kembali ke Ayahnya dan setelah itu, Dirinya (Mustopa) menjadi juru Pelihara sampai sekarang.
“Buyut Nangtung itu nama aslinya Eyang Jagabaya salah satu putra dari Raden Ajimantri atau Raden Keling Sakawayana yang menikah dengan Nyimas Angkong Larangan. Lalu kenapa menjadi Buyut Nangtung? Waktu itu, Eyang Jagabaya mencari tempat untuk peristirahatan sekaligus padepokan dalam memperdalam ilmu kama’rifatan, maka, ditemukanlah gunung Argawilis sebagai tempatnya,” Kata Mustopa kepada IniSumedang.Com bebrapa waktu lalu di kediamannya.
Asal Muasal Nama Makam Buyut Nangtung
Sebelum disebut Nantung, lanjut Mustopa, Gunung ini sebenarnya bernama Argawilis.
Sementara nama Nangtung itu sendiri, berasal dari perkataan Eyang Jagabaya mengatakan bahwa ,”Ku Ngadeugna kaula di ieu patempatan, sangkan kaula bisa neropong nu obat mazhab,” (Dengan berdirinya saya di tempat ini, agar saya bisa melihat 4 penjuru).
“Jadi, arti “Nangtung” itu adalah berdiri, sampai sekarang memiliki ciri, kampung Nangtung, Gunung Nangtung, bahkan Buyut Nangtung. Yang di maksud dengan melihat empat mazhab (penjuru) itu. Artinya melihat dengan mata batinnya akan tembus apa dilihatnya, karena Eyang Jagabaya merupakan sosok yang tinggi ilmunya,” kata Mustopa.
Maka dari itu, sambung Mustofa, nama gunung Argawilis, sekarang terkenalnya menjadi gunung Nangtung. Bahkan mungkin hanya sebagian kecil masyarakat mengetahuinya nama Gunung Argawilis itu.
“Sampai saat ini, makam Buyut Nangtung masih banyak didatangi dari berbagai daerah untuk berziarah. Hanya satu kendalanya, akses jalannya yang sempit, jadi perlu dibenahi dan intinya makam leluhur yang dikeramatkan ini, Buyut Nangtung merupakan Cagar Budaya yang semestinya dijaga dan dilestarikan oleh semua pihak, terkhusus pemerintah itu sendiri,” tandasnya.