Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jatinangor Berlakukan Ganjil Genap

Wakasek kesiswaan

JATINANGOR – Hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) bagi jenjang SD dan SMP di Jatinangor berjalan lancar. Seperti yang terpantau di SMPN 1 Jatinangor bahwa penerapan PTM digelar bergilir dengan jumlah siswa tak lebih dari 30 persen. Pihak sekolah membagi siswa berdasarkan nomor urut absen ganjil genap.

“Untuk menghindari kerumunan, kita bagi menjadi dua sesi. Pertama jam 07.00 sampai jam 09.00 diisi oleh siswa yang nomor urut absennya ganjil. Kemudian sesi 2 jam 09.30 sampai 11.00 nomor urut siswa genap. Setiap kelas atau per sesi diisi 16 orang siswa. Sementara minggu pertama masuk, hanya kelas 9 atau kelas III saja,” kata Wakasek Kesiswaan
Jajang Kusdiana S.Pd didampingi Wakasesk Humas Andi Ramlan S.Pd.

Menurut Jajang, minggu berikutnya giliran kelas 8 dan kelas 7, waktunya sama diisi 16 orang berdasarkan nomor urut absen ganjil genap.

Tak hanya penerapan ganjil genap, lanjut Jajang, protokol kesehatan juga dipakai seperti sebelum masuk siswa wajib mencuci tangan dan memakai masker. Sementara sebelum pembelajaran dilakukan penyemprotan disinsfektan untuk seluruh ruangan sekolah.

Namun, kata Jajang, karena vaksinasi untuk siswa dibawah 12 tahun terbatas, sehingga belum semua peserta didik divaksin. Dari jumlah 1.024 siswa, baru 20 persen yang sudah divaksin itu pun di daerah tempat tinggalnya.

Ini Baca Juga :  MESSA Al Ma’soem 2023 Resmi Dibuka, Diikuti 219 Sekolah Dari Berbagai Daerah di Jabar

“Pengajuan divaksin untuk SMP Jatinangor 1 sudah diagendakan, namun belum ada tindakan dari Dinas Kesehatan. Memang alasannya vaksin 12 tahun ke bawah belum ada. Meski demikian, guru guru sudah divaksin sebanyak 90 persen,” katanya.

Tak hanya pemberlakuan ganjil genap, waktu belajar juga dikurangi dari 8 jam per hari menjadi 2 jam per hari. Itu sesuai dengan aturan Kemendikbud bahwa PTM hanya 2 jam saja. Agar pelaksanaan PTM efektif dan sesuai dengan tujuan pendidikan, setiap tiga minggu sekali atau sebulan sekali ada evaluasi pembelajaran mana yang kurang dan mana yang harus dikoreksi.

Ini Baca Juga :  Perajin Senapan Angin di Sumedang, Deklarasikan Tak Akan Membuat Senjata Api

“Ini baru pertama tatap muka setelah hampir 3 tahun belajar Daring. Sebetulnya, belajar Daring juga masih berlaku, khusus bagi siswa yang jadwalnya diluar Luring,” tandasnya.