INISUMEDANG.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan akan segera membuat saluran tanah yaitu pembuatan saluran drainase terbuka berbentuk cekung (Travesium) sepanjang kurang lebih 430 meter untuk menangani genangan air akibat dampak Disposal Tol Cisumdawu di Blok Cihamerang Desa Sukasirnarasa Kecamatan Rancakalong.
Rencana pembangunan drainase tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Penanganan Jangka Pendek Dampak Disposal Tol Cisumdawu di Desa Sukasirnarasa Kecamatan Rancakalong yang dilaksanakan di Ruang Mandala Bappppeda Kabupaten Sumedang beberapa waktu lalu.
Kepala BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengatakan, berdasarkan hasil rakor tersebut, menghasilkan beberapa rencana untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk sekarang lebih kepada penanganan jangka pendeknya , lanjut Atang, diantaranya menjaga agar elevasi permukaan air genangan tidak naik. Kemudian pembuatan saluran tanah yaitu pembuatan saluran drainase terbuka berbentuk cekung (Travesium) sepanjang kurang lebih 430 meter, dengan lebar bawah 1 meter, dengan perbandingan slup 1 : 1 dengan lebar atas bervariasi tergantung lebar tanah.
“Untuk rencana jangka panjang, pihak Satker Jalan Bebas Hambatan Provinsi Jawa Barat sedang berkoordinasi di internal perusahaan yaitu dengan bidang SDA, agar penanganan berjalan dengan baik,” kata Atang.
Atang menuturkan, pihak Satker Jalan Bebas Hambatan Provinsi Jawa Barat kini juga tengah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti saat ini, juga dengan pihak CKJT, untuk permohonan pembukaan Drill karena area kegiatan berada di luar ROW dan memerlukan akses pengangkutan alat berat (Ekskavator) ke titik lokasi melalui tol sehingga diperlukan rambu-rambu siktar 20 meter sudah terpasang sebelum titik lokasi.
“Untuk alat Ekskavator sudah siap diangkut dengan titik akut dari Cirebon melalui jalan nasional dan masuk melalui pintu tol/Gate Pamulihan menuju lokasi. Dan untuk pelaksanaan kegiatan diperkirakan sekitar 2-3 minggu dan akan segera dimulai,” ungkapnya.
Kendati demikian, Atang menegaskan, bila BPBD Sumedang terus mengikuti perkembangan mulai dari awal bencana sampai dengan sekarang. Selain itu, melakukan koordinasi dengan tenaga ahli dari BPMVG terkait kondisi dan kontur tanah serta dengan BMKG terkait prakiraan cuaca.
“Kami juga berkoordinasi dengan masyarakat terdampak berkaitan dengan penanganan bencana (Mitigasi Bencana). Sehingga masyarakat paham terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi. Dan kami juga terus melakukan penyedotan air genangan dengan mesin/pompa kecil sebagai upaya untuk menjaga elevasi muka air genangan,” tuturnya.
Tak hanya itu, tambah Atang, BPBD juga melakukan sosialisasi terhadap masyarakat baik warga terdampak maupun dengan warga yang berada di wilayah hilir tentang rencana aktifitas penyedotan genangan air.
“Penyedotan genangan air menggunakan 2 buah mesin pompa berdiameter 6 inci dan tetap menjaga elevasi air sebagai langkah awal jangka pendek. Kami juga selalu kontrol kegiatan dengan menempatkan anggota sebanyak 7 orang dan 4 orang petugas keamanan serta mengukur tingkat penyusutan air tiap 12 jam. Kami berharap support dari berbagai pihak agar kegiatan ini berjalan dengan lancar, sukses tanpa ekses,” tandas Atang seraya menyebutkan penyedotan air di lokasi genangan Blok Cihamerang ini, telah dilakukan sejak awal Februari 2023, dan terus berlanjut hingga sekarang.
Seperti diketahui, dampak Disposal Tol Cisumdawu tersebut saat ini luasan yang terendam telah mencapai sekitar 8 Hektar dengan jumlah kepemilikan lahan sebanyak 48 orang warga Desa Sukasirnarasa Kecamatan Rancakalong.
