INISUMEDANG.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Sumedang, terus memaksimalkan peran klinik-klinik, dokter praktek dan tenaga kesehatan Swasta untuk turut andil dalam mengeliminasi penyakit Tuberculosis (TB) di tahun 2030.
“Yang saat ini sedang menjadi isu strategis adalah bagaimana adanya peran dari semua sektor untuk mengintervensi TB. Jadi bukan hanya Pemerintah Daerah, atau Dinkes saja dalam upaya intervensi TB. Tapi sebagaimana diisyaratkan oleh Kemenkes (Kementerian kesehatan) untuk mengikutsertakan peran swasta,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Reny K Anton saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/5/2022).
Untuk itu, lanjut Reny, dalam seminggu terakhir ini, Dinkes Sumedang tengah melakukan kegiatan seminar, webinar dan workshop dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) swasta yang dipandu oleh pihak Kemenkes.
“Upaya ini dilakukan supaya Klinik swasta, dokter praktek swasta dan nakes swasta lainnya, membantu kami dalam mengeliminasi TB,” tuturnya.
Karena untuk di Kabupaten Sumedang ini baru dimulai, lanjut Reny. Tentunya dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan intervensi, koordinasi serta kolaborasi para pihak swasta ini.
Namun kalau untuk level Rumah Sakit, sambung Reny. Dalam hal ini RSUD dan ada dua RS Swasta di Sumedang, itu sudah lebih dulu diintervensi.
“Jadi semisal dilaksanakannya kembali OJT (On the job training) di RS Pakuwon. Hal ini sangat penting dilaksanakan karena adanya beberapa peraturan yang baru dalam pengdiagnosaan, pengelolaan dan pengobatan pasien. Dan minggu depan juga, pihaknya akan melaksanakan OJT untuk RS Harapan Keluarga,” ujar Reny.