Dikenal Berkarisma dan Tegas, Ternyata Presiden Soekarno Pernah Menangis Saat Menandatangani Surat Ini

Soekarno Menangis

INISUMEDANG.COM – Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno yang dikenal sebagai sosok yang berkharisma dan begitu tegas. Namun Soekarno juga hanya seorang manusia biasa yang pernah menangis dan mengalami kesedihan.

Dilansir berbagai sumber, cerita kesedihannya tertuang dalam catatan Sejarah ketika ia harus mendatangani surat eksekusi mati terhadap Kartosoewiryo pemimpin (DI/TII) yang ditangkap pasukan TNI di Jawa Barat pada 1962 karena melakukan pemberontakan.

Sisi manusia Soekarno begitu dominan saat itu, untuk meneken atau menandatangani surat Eksekusi Mati Kartosoewirjo.

Ini Baca Juga :  Tiga Rangkaian Peristiwa Penting Pada 8 Agustus 1945 Hingga Proklamasi Kemerdekaan

Soekarno harus berjuang begitu keras, eksekusi itu bahkan sempat tertunda selama 3 bulan, karena Soekarno enggan mendatangani surat tersebut.

Tak hanya itu, Soekarno juga kerap kali menyingkirkan surat Eksekusi Mati Kartosoewirjo dari atas mejanya.

Hingga akhirnya pada suatu pagi
ketika Mayjen S Parman menghadap ke Soekarno di Istana Negara dan membawa surat hukuman mati, Soekarno menangis lantaran tidak kuat mendatangani surat
eksekusi mati untuk Kartusoewiryo. Sehingga meminta S Parman kembali
setelah maghrib.

Usai solat maghrib dan berdoa, akhirnya Soekarno baru berani mendatangani surat eksekusi mati tersebut. lalu diambilnya selembar foto Kartusoewiryo serta ditatapnya begitu lama dan Soekarno dipenuhi air mata.

Ini Baca Juga :  Bola Canggih di Piala Dunia Qatar 2022 Ternyata Asli Buatan Indonesia

Soekarno dan kartusuwiryo adalah sahabat yang cukup dekat dan mereka pernah tinggal bersama saat masih mondok dan berguru di rumah Cokroaminoto di Gang Peneleh Surabaya.

Meskipun pada akhirnya mereka
harus berpisah di jalur perjuangannya masing-masing. Soekarno mendirikan partai politik bergerak Nasionalis. Sedangkan Kartusoewiryo terus berjuang dengan memilih Islam sebagai ideologi perjuanganya.