INISUMEDANG.COM – Diduga karena masalah tunggakan belum terbayarkan oleh orang tua siswa, puluhan ijazah siswa yang telah lulus tidak diberikan oleh pihak sekolah.
Hal itu, diungkapkan salah satu alumni MAN 1 Sumedang yang meminta namanya tidak dipublikasikan. Bahwa benar sekali, ijazahnya sudah lama belum diambil dikarenakan masih menunggak biaya sekolah.
“Iya pa, memang benar ijasah saya belum di ambil dari sekolah. Karena belum melunasi tunggakan jadi ijazah ditahan sebagai jaminan oleh pihak sekolah”. Ungkapnya kepada IniSumedang.Com Senin 14 Pebruari 2022 melalui pesan WhatApps.
Saat ini, kata sumber, dirinya sudah bekerja di Jakarta, dan rencananya mau menebus ijazah miliknya karena memang sangat diperlukan.
“Sekarang saya ada di Jakarta pa, saya bekerja, katanya menurut informasi, bahwa bulan Pebruari tahun 2022 ini, ada diskon potongan kalau mau diambil atau di tebus,” jelasnya.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumedang H. Haris bahwa, ijazah siswa tersebut masih ada di pihak komite sekolah karena komite yang menanganinya.
“Ini masalahnya soal tunggakan siswa yang sudah lulus tapi belum melunasi tunggakannya. Soal sekolah inikan tidak sepenuhnya bisa di danai oleh pemerintah. Sementara, guru pengajar disini kurang lebih ada 80 orang, PNS 30 orang dan guru honorernya 50 orangan, dari jumlah siswa 500 orang,” Kata Haris kepada IniSumedang.Com di ruang kerjanya.
Beberapa waktu lalu, kata Haris. Komite Sekolah memberikan kebijakan apalagi dalam kondisi saat ini Covid-19 dan juga ada pergantian komite kemarin itu.
Komite Sekolah Sudah Memberikan Kebijakan, Dan Bukan Istilah Ijazah Ditahan Tapi Terkait Dengan Kewajiban Bayar Tunggakan
“Keinginan saya itu, dengan kebijakan komite itu disambut baik, jadi bukan istilah ditahan tapi terkait dengan kewajibannya yang menunggak. Bukan ditahan ijazah tapi masih ada tunggakan keuangan yang belum di selesaikan oleh orangtua siswa yang menangani permasalahan itu bukan pihak sekolah tapi komite sekolah,” tutur Haris.
Masih kata Haris, soal biaya itu sudah di sepakati bersama antara orang tua siswa dengan komite sekolah. Dan ketika ada hal-hal yang menyangkut dengan biaya itu pasti dirapatkan oleh komite dengan orang tua siswa.
“Persoalan ini, sebenarnya mau dibahas ulang, bagaimana solusinya, ijazah yang ada sekarang kurang lebih 40 ijasah. Sebetulnya, persoalan ini dilema bagi sekolah, kalau misalkan digratiskan lalu kedepannya seperti apa?, sementara guru honorer saja ada sekitar 50 orangan itu darimana biayanya?, belum biaya yang lain lainnya,” ucap Haris.
Dikatakan Haris, Komite Sekolah sudah bijak, berikan potongan kepada siswa yang masih nunggak sampai dengan potongan 50%, ataupun mau dicicil silahkan, sesuai dengan kemampuannya.
“Pihak Komite Sekolah, tidak mempersulit ketika ada siswa yang mau melegalisir ijasahnya. Bukan apa apa, pernah ada orangtua siswa ketika diberikan ijazahnya dan bilang nanti mau diselesaikan, kami paham sekali, dan terbukti sampai sekarang tidak sepeserpun bayar ketika ijasah sudah diberikan,” ungkapnya.
Lebih jauh Haris menjelaskan, dalam rapat dengan Komite Sekolah, kalau hal ini diberikan secara gratis, bagaimana dampaknya nanti? bagi orangtua siswa yang taat dan selalu bayar? bagaimana kalau semua ingin di gratiskan? Lalu beban sekolah siapa yang menanggung?
“Anggaran BOS tidak mencukupi, apalagi sekarang ada MAN Keterampilan, dengan adanya program kegiatan MAN Otomotif, ada Kelistrikan, Robotik, ada Tata Boga, Tata Busana, dan Komputer, nah ini program sudah SK dari Pusat,” tandasnya.