INISUMEDANG.COM – Pantangan atau larangan, merupakan sesuatu yang tidak boleh dilakukan karena bertentangan dengan kebiasaan atau adat istiadat di masyarakat setempat. Seperti halnya di Desa Sukatali Kecamatan Situraja ternyata punya tradisi yakni punya keyakinan berdasarkan cerita turun temurun yang diwariskan oleh orang tua mereka terdahulu tentang pantangan atau larangan yakni tidak boleh memelihara kuda.
Konon menurut cerita penyebab munculnya pantangan atau larangan memelihara kuda di Desa Sukatali dipercaya oleh sebagian warga karena erat kaitannya dengan cerita turun temurun tentang kanjeng pangeran yang pada dahulu kala hendak meminjam kuda kepada warga setempat.
Namun Kanjeng pangeran tidak dikasih pinjam dengan alasan kuda milik warga tersebut sedang sakit.
Kemudian kanjeng pangeran urung meminjam kuda tersebut karena mempercayai keterangan dari pemilik kuda tersebut.
Selang tidak begitu lama kuda milik warga desa Sukatali yang tadinya segar bugar mendadak benar-benar sakit.
Hal ini yang membuat warga Sukatali sampai saat ini tidak ada yang memelihara kuda dan sejak itu pula siapa saja warga Sukatali yang mencoba memelihara kuda, maka tidak akan sesuai harapan sebab kuda yang dipelihara biasanya akan sakit dan akhirnya mati.
Hal ini dibenarkan oleh salah seorang warga, menurutnya ini semacam ada taruma atas kegagalan beberapa warga yang memaksa mencoba memelihara kuda sehingga menguatkan menjadi keyakinan yang turun-temurun sampai sekarang.
“Ya kalau ditanya percaya atau tidak, saya sih percaya saja cerita dari orang tua dulu” tuturnya
Namun, kalau soal pantangan untuk pagelaran wayang, ia mengaku belum pernah mendengar cerita tersebut.
“Hanya sebatas mendengar larangannya saja tentang tidak diperbolekannya ‘nanggap wayang’,” pungkasnya
Tanggapan Ustadz Mengenai Pantangan Desa Sukatali
Atas adanya mitos tentang pantangan tersebut, IniSumedang.Com mencoba meminta tanggapan salah seorang
Ustadz, yaitu Ustadz Taufiq.
Namun, beliau enggan mengomentari tentang mitos pantangan di Desa Sukatali tersebut.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa kuda merupakan hewan yang dikenal dengan kemampuannya yang cukup hebat karena merupakan hewan yang kuat dan dapat berlari dengan cepat.
Kuda pun memiliki banyak keistimewaan yang berguna bagi manusia, diantaranya bisa membantu dalam pekerjaan sehari-hari.
Selain itu Kuda pun telah disebutkan di salah satu ayat dalam kitab suci Alquran. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS An Nahl Ayat 8).
Terkait pagelaran wayang, ia juga mengatakan, jika pagelaran wayang suka digunakan sebagai media dakwah oleh. Para waliyullah di nusantara ini.
“Terutama Sunan Kalijaga salah satu Wali Sanga penyebar agama islam di Indonesia menggunakan wayang sebagai metode dakwahnya. Jadi terkait kedua mitos itu, Wallahu a’lam bishawab,” ucap sang Ustadz