Dede Yusuf Sebut Indonesia Masih Butuh 1 Juta Guru ASN

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi 

BANDUNG – Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi menyebut hingga tahun 2024 nanti Indonesia masih butuh 1 juta guru ASN.

Kebutuhan 1 juta guru itu, menurut Dede Yusuf. Sesuai data yang dimintai Komisi X dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Kami (Komisi X DPR) meminta berapa sih kebutuhan guru dan tenaga kependidikan? Dan akhirnya menurut data, Indonesia butuh sekitar 1 juta,” kata dia dalam keteranganya.

Legislator dari dapil Kabupatren Bandung dan Bandung Barat itu mengatakan. Bila mayoritas tenaga guru di Indonesia saat ini masih berstatus sebagai pegawai honorer.

Ini Baca Juga :  Selain Diwisuda, Alumni SMA dan PSAM Al Ma'soem Mendapatkan Penghargaan Utama

“Nah, 1 juta (kebutuhan) ini memang kalau kita jujur, hampir 70 persen tenaga pendidik itu adalah honorer. Mungkin hanya 30 persen ASN-nya,” ungkap Dede Yusuf.

Komisi X DPR RI, lanjut mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu, telah meminta kepada pemerintah agar segera memenuhi kebutuhan 1 juta guru apapun caranya.

“Kebutuhan 1 juta guru ASN dapat terpenuhi melalui seleksi PPPK 2022 yang hingga kini belum ditetapkan jadwalnya. Tapi guru itu bagian yang harus diutamakan,” ucapnya.

Lebih jauh, Dede Yusuf menyampaikan bila selama ini pemerintah sulit bila harus membuka rekrutmen ASN. Dengan alasan, beban negara nanti akan semakin berat.

Ini Baca Juga :  Indonesia Terancam Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20? DPR Bereaksi

“Pemerintah selalu mengatakan bahwa beban negara untuk membiayai gaji pegawai atau belanja pegawai cukup besar, bisa 60 persen-an, termasuk di daerah,” tandasnya.