INISUMEDANG.COM – Kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Sumedang, kembali mengalami peningkatan selama satu pekan ini.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang tercatat ada 41 orang terkonfirmasi yang sedang menjalani perawatan atau isolasi.
Adanya peningkatan covid-19 ini, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengingatkan warga supaya tidak menganggap sepele Covid-19 varian Omicron meskipun di Sumedang belum bisa dipastikan ada.
“Hingga Senin 31 Januari 2022, terdapat 41 orang terkonfirmasi Covid-19. Empat orang dirawat di RSUD Sumedang. Sedangkan selebihnya menjalani isolasi mandiri,” kata Bupati Dony saat memimpin Rakor Penanganan Covid-19 di Gedung Negara. Senin 31 Januari 2022 kemarin.
Untuk memastikan apakah varian Omicron atau bukan, lanjut Dony. Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang telah mengirimkan sampel ke provinsi untuk dilakukan pendalaman.
“Kami sudah kirimkan sampel ke Provinsi. Tetapi hingga hari ini belum mendapatkan kejelasan hasilnya,” ujar Bupati Dony.
Peningkatan Covid-19, Perlu Diwaspadai Oleh Berbagai Pihak
Lebih lanjut Bupati menuturkan, adanya peningkatan kasus Covid-19 itu, tentunya perlu diwaspadai oleh berbagai pihak.
“Kami dan Forkopimda sepakat untuk melakukan langkah-langkah yang lebih progresif. Dalam rangka penegakan protokol kesehatan yang berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, desa, RT dan RW,” tegas Dony.
Selain itu, lanjut Bupati. Pemda Sumedang telah membuat surat edaran kepada Kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa agar bahu-membahu untuk menegakkan protokol kesehatan.
“Semuanya harus memastikan penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan benar, seperti di tempat wisata, pasar tradisional, serta pabrik-pabrik,” katanya.
Tak hanya itu, kata Bupati, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada para Camat dan Kepala Puskesmas untuk mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi sebagai ikhtiar untuk mencegah adanya gelombang baru.
Bupati menambahkan, untuk mengurangi peningkatan kasus Covid-19, juga akan dilakukan pengetatan dengan menerapkan operasi penegakan hukum dan disiplim (Gakumlin) di tiga lokasi yakni Jatinangor, Sumedang Kota, dan Tomo.
“Kita akan lakukan pengetatan secara proporsional. Lalu dilihat nanti eskalasinya seperti apa. Apabila ada eskalasi, tentu kita akan optimalkan kembali dengan melibatkan semua stakeholders mulai dari Kejaksaan, TNI/Polri, Subdenpom dan Satpol PP, ” tandasnya.