Ada Kejadian Aneh Ketika Membuat Patung Pangeran Kornel di Cadas Pangeran Sumedang

INISUMEDANG.COM – Patung Pangeran Kornel yang sedang bersalaman dengan menggunakan tangan kiri dan Gubernur Hindia Belanda Herman Willem Daendels mungkin sudah tidak asing lagi bagi Warga yang melintas di Jalan Cadas Pangeran Sumedang.

Patung tersebut, terlihat Pangeran Kornel dan Gubernur Hindia Belanda Herman Willem Daendels sedang berjabat tangan. Namun jika perhatian ada yang aneh saat Pangeran Kornel berjabatan tangan.

Pasalnya, pada patung tersebut Pangeran Kornel berjabatan tangan dengan menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya bersiap mencabut keris.

Namun, yang kali ini akan dibahas bukanlah historis tentang jabatan tangan Pangeran Kornel dan Jendral Wiliam Deandles, tetapi saat pembuatan patung tersebut.

Pasalnya, menurut cerita si pengarajin patung beberapa kali jatuh sakit saat proses pembuatan patung di Cadas Pangeran ini.

Budayawan Sumedang Abah Aka
78 tahun yang tinggal di Pasigaran Kecamatan Tanjungsari mengatakan, pengrajin pembuat Patung Pangeran Kornel dan Gubernur Belanda Daendels pada awalnya biasa biasa saja ketika baru membuat rangka Patung tersebut.

Ini Baca Juga :  Hari Bhayangkara ke 75, Kapolres Sumedang Ziarah ke Makam Pahlawan

Pengrajin Patung Mengalami Sakit-sakitan

Namun, setelah proses pembuatan Patung mencapai 40 persen, Si pengrajin mulai mengalami sakit-sakitan.

“Patung Pangeran Kornel sebelumnya dibuat oleh orang Kadipaten Majalengka yang bernama Kardiman. Dan pada tahun 2013 Patung Pangeran Kornel tersebut harus dimundurkan mendekati jalan cagaknya sepanjang 28 meter sekaligus Patung tersebut juga ingin diganti,” ungkap Abah Aka saat diwawancarai IniSumedang.com Sabtu 12 Maret 2022 di kediamannya.

Karena memang patung itu harus diganti dengan yang baru, sambung Abah Aka, maka pembuatan Patung Pangeran Kornel digarap oleh orang Pamulihan.

“Mulailah proses pembuatan rangka Patung, dan bahan bahan yang lainnya. Singkat cerita dalam pelaksanaan pembuatan patung Pangeran kornel, si pengrajin Sakit-sakitan. Bahkan, kadang kadang satu rumah kesurupan, begitu terus kejadiannya, ketika sembuh beberapa hari, lalu sakit kembali, ada saja yang sakit waktu itu,” kata Abah Aka mengisahkan pengalamannya.

Ini Baca Juga :  Bergaya Eropa, Apakah Wisma Gending di Sumedang Peninggalan Belanda? Ini Faktanya

Akibat mengalami sakit-sakitan, lanjut Abah Aka, berdampak kepada pekerjaan Patung Pangeran Kornel yang terbengkalai. Padahal pekerjaan patung sudah mencapai 40 persen. Dan waktu itu, proses pengerjaannya molor dari jadwal yang sudah ditentukan.

“Pekerjaan jalan di tempat, kondisi si pembuat patung sakit-sakitan. kalaupun sehat pasti kesurupan, tidak kena si pengrajin kesurupannya malah yang kena ke anak istri. Pengalaman mistis pun makin bertambah. Akhirnya, disadari mungkin ini tidak izin ataupun mengawalinya yang salah,” jelas Abah Aka.

Bakakak Ayam Putih dan Sesajen Sapuratina

Atas hal itu, kata Abah Aka, maka waktu itu pengarajin memanjatkan doa, dan akhirnya mendapatkan jawaban. Bahwa si pengrajin harus mempersiapkan bakakak ayam putih dan sesajen “sapuratina” (Bekakak Ayam
lengkap dengan sesajennya).

“Atas petunjuk itu, maka dilaksanakan untuk mempersiapkan bakakak ayam putih dan sesajen lengkap. Setelah itu dilaksanakan, pembuatan patung pun dilanjutkan dan akhirnya patung tersebut sampai sekarang berdiri kokoh,” jelas Abah Aka.

Ini Baca Juga :  Pembangunan Kantor Desa Cisurat Sumedang Terbengkalai, Ini Kendalanya

Masih kata Abah Aka, masih ada lagi yang membuat aneh dan bikin geleng geleng kepala. Hal itu, ketika patung yang pertama mau di bongkar, justru malah terbalik. Yang membongkar patung itu semuanya pada mental ada juga yang terbanting.

“Menggeserkan patung Pangeran Kornel itu tidak hanya satu orang itu, tapi empat orang lebih. Namun, ada hal aneh, bukan patung yang bergeser malah orang orang yang menggeserkannya terpental kemana-mana. Begitu terus kejadian itu berulang-ulang,” ungkapnya.

Setelah para pekerja kelelahan, tambah Abah Aka, maka diputuskan untuk bertawasul kembali dan berdoa serta berdzikir memohon doa kepada yang maha esa Allah SWT.

“Setelah selesai bertawasul, suatu keajaiban kembali terjadi, patung Pangeran Kornel bisa digeser tanpa ada sesuatu lagi yang terjadi. Dan begitu digeser orang-orang pun tidak terjadi apa apa, lalu patung itu pada akhirnya diganti dengan yang baru,” kata Abah Aka mengakhiri ceritanya.