Bukan Orang Sembarangan, Ini Dua Guru Spritual Soekarno, Warga Sumedang Perlu Tahu Sejarah

Guru Spritual Soekarno
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto dan Ir Soekarno/poto dok. rumahpeneleh.blogspot.com

INISUMEDANG.COM – Guru Spritual Ir Soekarno atau Bung Karno sang poklamator RI ini diyakini cukup banyak diantaranya yakni Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, lebih dikenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto, merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI) pada 1912.

Dilansir dari YouTube Jalan Hijrah, Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu.

H.O.S Cokroaminoto lahir di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur 16 Agustus 1882 dan meninggal di Yogykarta 17 Desember 1934 pada usia 52 Tahun.

Sebagai sosok karismatik dan sebagai tokoh pergerakan salah satu Triologi darinya yang termasyhur. Adalah “Setinggi Tinggi Ilmu Semurni-Murni Tauhid Sepintar-pintar siasat” dari triologi ini bisa diambil hikmah bahwa perjuangan Indonesia memerlukan Tiga kemampuan tersebut.

Ini Baca Juga :  Terbaik dari 270, Lima Desa di Sumedang Mendapat Bankudes 100 Juta Rupiah

Pada seorang pejuang kemerdekaan. Karena ilmu dan Karisma pendiri Serikat Islam ini IR. Soekarno pun pernah mondok di rumah Cokroaminoto pada usianya yang masih 15 Tahun saat itu ayah Soekarno, Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai menitipkan Soekarno, bahkan juga pernah tinggal di rumah kos milik Tjokroaminoto.

Tahun 1921, Soekarno menyelesaikan sekolahnya di HBS. Ia kemudian melanjutkan sekolahnya di Technische hoge School (THS) atau kini lebih dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB)

Soekarno banyak belajar tentang politik sebagai alat untuk kesejahteraan rakyat dan pergerakan sekaligus belajar tentang agama.

Putra Bupati Jepara Sebagai Guru Spritual Soekarno

Guru Spritual Bung Karno Selanjutnya yakni Raden Mas Panji Sosrokartono, mungkin tak banyak yang mendengar nama dan kiprahnya. Raden Mas Panji Sosrokartono adalah putra Adipati Ario Sosroningrat, Bupati Jepara.

Ini Baca Juga :  Explore Sejarah dan Keindahan Arsitektur Masjid Bersejarah Sultan Suriansyah di Kalimantan Selatan

Pria kelahiran Mayong, Jepara, 10 April 1877 ini merupakan kakak dari RA Kartini.

Namun siapa sangka, kakak dari Raden Ajeng Kartini ini termasuk polyglot. Sebutan untuk orang yang menguasai banyak bahasa, yang pertama di Indonesia.

RMP Sosrokartono ini menguasai 26 bahasa asing dan 10 bahasa daerah Indonesia.

Dalam sejarah Indonesia, nama Sosrokartono kalah populer dibanding RA Kartini, adiknya. Padahal kontribusi Sosrokartono untuk negerinya tak kalah besar dari sang adik.
Selain itu ia juga diyakini memliki hubungan dekat dengan Presiden Soekarno dan dia merupakan salah satu guru spritual Bung Karno.

Ini Baca Juga :  Ada Peristiwa Besar di Tanggal 15 Agustus Sebelum Kemerdekaan, Yuk Simak Ulasannya

Diceritakan tepat 18 Agustus 1930 Bung Karno dihadapkan ke pengadilan Hindia Belanda Bandung tapi pada malam sebelum majelis mengetukan palu putusan Enam orang pembela Soekarno diam-diam ke kediaman RM Panji Sostrokartono dan hal yang mengejutkan kabarnya didalam rumah Raden Mas Sosrokartono tesebut sudah ada Enam Kursi setengah melingkar menghadap beliau padahal tidak ada informasi sebelumnya dan memang tidak ada yang memerintahkan sebelumnya.

Konon mata batin RM Sostrokarto memang begitu tajam, ia bisa mengetahui bahwa tengah malam nanti akan datang Enam orang kawan Soekarno makin takjublah ke Enam orang tersebut karena melihat dan merasakan yang dialaminya malam itu yang paling mengejutkan RM. Sostrokarto juga mengetahui ke esokan harinya Ir. Soekarno akan dijatuhi hukuman Empat Tahun Penjara.