BANDUNG – Bawaslu menemukan masalah saat tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih oleh Pantarlih untuk ajang Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung Kahpiana mengatakan beberapa hal yang ditemukan saat tahapan coklit data pemilih antara lain soal e-coklit, logistik, dan data.
“Jadi ketika coklitnya sudah dilakukan (hasilnya) akan dimasukan ke e-Coklit itu lambat. Maka saran kami itu manual saja,” ungkap Kahpiana dalam keterangannya.
Menurutnya, percepatan hasil coklit ini penting dilakukan karena bagian dari proses pemutakhiran data pemilih untuk keperluan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung.
“Waktu (coklit)-nya kan tinggal beberapa hari lagi, bila e-coklit bermasalah tentu harus dicari solusi apalagi ketika aplikasi itu sedang maintenance,” tutur Kahpiana.
Lebih lanjut, Kahpiana memaparkan bila pihaknya juga menemukan adanya masalah logistik ketika tahapan coklit data pemilih untuk Pilkada 2024 berlangsung.
“Beberapa kebutuhan logistik seperti stiker, tanda bukti, dan identitas penanda belum terpenuhi. Kami telah menyarankan hal ini agar ada perbaikan kepada KPU,” katanya.
Kahpiana menambahkan Bawaslu juga menemukan data penduduk yang meninggal dunia masih tercatat dalam DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan).
“Jadi ada beberapa data warga yang sudah meninggal (saat tahapan coklit) masih masuk dalam DP4. Ini perlu segera diperbaiki,” ucap Kahpiana menandaskan.