Bandung, INISUMEDANG.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung menyatakan akan menangani peristiwa ambruknya bangunan SDN Rancanilem, Kecamatan Rancaekek.
Mengaku sudah menerima laporan soal kejadiannya, Kepala Disdik Kabupaten Bandung Ruli Hadiana menuturkan akan segera berkoordinasi dengan pihak BPBD.
“Tujuan kami koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar bisa segera ditangani dengan pos biaya tidak terduga,” katanya, Senin 30 Mei 2022.
Menurut Ruli bila penanganan ambruknya bangunan SDN Rancanilem, Rancaekek memakai anggaran APBD murni akan lama menunggu sementara ini sifatnya segera.
“Sementara soal kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, kami telah meminta pihak sekolah untuk segera mengambil langkah yang harus dilakukan,” ungkap dia.
Seperti mengamini jikalau ambruknya bangunan SDN Rancanilem diduga akibat sudah lapuk, Ruli menyebut sekolah tersebut puluhan tahun belum pernah direhabilitasi.
“Untungnya, dikejadian ini tidak ada korban jiwa. Karena kejadiannya hari Minggu. Pasca insiden ini kami tentu akan menginventarisir semua sarana pendidikan,” tutur Kadisdik.
Ruli menyarankan semua pihak termasuk para tokoh masyarakat kalau ada informasi di lapangan jangan sungkan melaporkannya kepada pihak Disdik Kabupaten Bandung.
“Agar bisa segera ditindaklanjuti. Sehingga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini. Kami minta para kepala melapor jika ada hal yang harus segera dilakukan perbaikan,” katanya.
Diduga Bagunan Sudah Lapuk
Diberitakan sebelumnya, tiga bangunan SDN Rancanilem, Kecamatan Rancaekek, ambruk. Peristiwa yang mengagetkan warga itu diduga karena bangunan sudah lapuk.
Saat dikonfirmasi, Camat Rancaekek Diar Hadi Gusdinar mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung atas insiden tersebut.
“Karena kewenangan sekolah adanya di Disdik, sehingga Disdik yang akan banyak berperan dalam menangani persoalan ini,” ungkap Diar kepada sejumlah wartawan.
Lebih lanjut, Diar menjelaskan, bahwa SDN Rancanilem yang beberapa bangunnya ambruk tersebut didirikan sejak tahun 1982. Sehingga diduga ini menjadi penyebabnya.
“Mungkin tidak terlihat dan terkontrol kayu atapnya. Bangunan sekolah ambruk bisa jadi karena lapuk, serta wilayah Rancaekek sempat dilanda hujan besar,” tutur Camat.
Dalam kejadian itu, kata Diar, di pastikan tidak ada korban jiwa. Karena ambruknya dua kelas dan satu gudang terjadi akhir pekan kemarin saat ruangan tengah kosong.
