INISUMEDANG.COM – Aparatur Sipil Negera (ASN) di Kabupaten Sumedang gigit jari, pasalnya hampir dua bulan belum bisa menerima pencairan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai).
Kepastian lambatnya pencairan TPP tersebut, diperkuat dengan adanya edaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, terkait informasi TPP. Dimana salah satu poinnya berbunyi, “Sehubungan belum tuntasnya beberapa hal terkait dengan TPP Tahun 2022. Maka untuk sementara pengajuan TPP Januari 2022 ditangguhkan terlebih dahulu sampai dengan ada informasi lebih lanjut.
Selain itu, pada edaran tersebut juga disebutkan bagi SOPD yang telah menginput TPP di Sipasti dimohon untuk didelete lagi dan bagi yang telah mengirimkan berkas ke BKAD dimohon untuk ditarik kembali.
Adanya penundaan pencaiaran TPP menuai berbagai pendapat dari kalangan ASN di Sumedang.
“Sudah bulan ke dua di tahun 2022 ini, kami benar-benar harus bisa mengatur segala pengeluaran. Masalahnya, gaji kami sudah di potong oleh pihak bank, yang kami andalkan sisa dari pemotongan bank, dan itu bervariasi masih mending sisa potongan banknya masih lumayan. Nah kalau yang tinggal ratusan ribu, dari mana menutupi itu”. Keluh salah satu ASN yang berhasil di konfirmasi Inisumedang.com Jumat 18 Pebruari 2022 yang meminta namanya tidak disebutkan.
Satu Sisi Ditutut Kerja Profesional Namun Sisi Lain Resiko Biaya Rumah Tangga
Ia menuturkan, satu sama yang lainnya tentu berbeda, satu sisi dituntut untuk kerja profesional, loyalitas dan kredibilitas, tapi sisi lain ketika pulang ke rumah berhadapan dengan resiko biaya rumah tangga yang kebutuhannya tidak bisa ditunda.
“Kebutuhan dapur, Kebutuhan ongkos anak sekolah, biaya listrik, biaya Air (PDAM), dan cicilan ini itu, karena ASN kalau tidak nyicil bisa punya dari mana?. Yang diandalkan itu semuanya dari TPP itu,” ujarnya.
Ia memohon agar TPP ini di prioritaskan, hanya sedikit ASN yang hidupnya dititik aman. Sementara, kebanyakan ASN untuk saat ini sulit, ditambah sembako mahal termasuk minyak goreng.
“Kami tidak meminta lebih, hanya pencairan TPP saja tepat waktu, karena menyangkut dengan kebutuhan pokok kami. Gaji kami sudah tidak bisa kami andalkan karena itu tadi sudah di potong bank. Informasi yang beredar begitu, untuk soal TPP belum ada kejelasan kapan cairnya, mau ngutang kemana lagi kami ini?,” tanya dia.