Aplikasi Simpati Jitu, Jadi Cara Pemda Sumedang Percepatan Penurunan Stunting

INISUMEDANG.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumedang kembali mengembangkan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan aplikasi ASIK Kemenkes RI dengan sebutan Simpati Jitu (Simpati Generasi Kedua).

Aplikasi Simpati Jitu ini merupakan salah satu cara Pemda Sumedang untuk meningkatkan kualitas upaya percepatan penurunan stunting berbasis teknologi.

Simpati Jitu juga merupakan pengembangan aplikasi Simpati Generasi Kesatu dengan tujuan sebagai tools untuk memastikan pencegahan stunting dari hulu (remaja) sampai ke hilir (balita).

Melalui aplikasi ini, dapat memberikan informasi kepada Tenaga Pelaksana Gizi dan Pendamping Posyandu Juara tentang teknis operasionalisasi Simpati Jitu yang nantinya akan menjadi konsultan bagi Kader Pembangunan Manusia dan Kader Posyandu di Lapangan.

Ini Baca Juga :  Tangani Masalah Kesehatan, Dinkes Bandung Ajak Semua Pihak Kolaborasi

Untuk itu, sebanyak 35 orang tenaga pelaksana gizi dan 26 pendamping Posyandu Juara mengikuti sosialisasi aplikasi Simpati Jitu yang digelar Bappppeda Sumedang, Rabu (20/3/2024).

Penjabat Sekertaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati menyampaikan, Sumedang sekarang ini telah menjadi icon penanganan stunting di tingkat provinsi bahkan nasional.

Sehingga, lanjut Tuti, Sumedang perlu continuous improvement untuk terus mengembangkan aplikasi simpati ini dalam penanganan stunting.

Sebagaimana diketahui, sambung Tuti, Pemda Kabupaten Sumedang menetapkan target zero new stunting dan nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024.

Ini Baca Juga :  Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Sumedang Kembali Naik, Hari Ini Nambah 2 Orang

“Melalui sosialisasi ke para kader, pendamping posyandu juara dan yang lainnya diharapkan penanganan stunting sampai ke tingkat paling bawah secara optimal,” kata Tuti.

Tuti menambahkan, Aplikasi Simpati Jitu memiliki cakupan yang lebih luas. Tak hanya itu, rekomendasinya juga lebih dilakukan dari hulu ke hilir.

“Jadi penanganannya tidak hanya langsung ke balita stuntingnya, tetapi bagaimana menangani dari penyebab-penyebab stunting dari mulai remaja putri kemudian saat kehamilan serta setelah melahirkan,” tandasnya.