Standarisasi Alat
Ditempat yang sama, Kepala Diskominfosandikti Kabupaten Sumedang Agus Muslim mengatakan. Alat yang digunakan untuk di Desa sebenarnya perlu ada standarisasi, karena semakin banyak data atau fitur diperlukan juga alat yang canggih.
“Saya ilustrasikan jalan awalnya kan hanya beberapa saja, Ketika semakin padat tentu jalan ini memerlukan yang makin besar. Nah begitupun dalam alat digital ini jadi harus ada standarisasi di mana Salah satu program untuk mencapai Simpati di 2023 ini, di tahun 2022 ini kita harus melesat,” ujarnya.
Agus menambahkan, untuk menunjang pelayanan atau pengiriman data yang cepat dan tepat ini kan melalui transformasi digital. Jadi ada program Mini command center Desa itu sebagai lanjutan dari platform common Center di kabupaten.
“Nah harus sama tentu alatnya ini, jadi kalau di sana sudah 5G di bawah juga harus sudah baik. Jadi “ulah ngaloading” lah. Sehingga sederhananya begini kalau memang ini perlu kalau ini memang harus jadi harus ditindaklanjuti dalam sebuah peraturan daerah dalam sebuah ketentuan teknis di dinas dan kita siap untuk itu,” ujarnya.
Intinya, lanjut Kadis untuk melesat di 2022 untuk Simpati di 2023 sehingga Sumedang Happy digital region di 2025 Insya Allah Sumedang masih terus terdepan dan sejahtera.
Kades Cintamulya Sarip Wahyudi mengapresiasi acara reses yang juga ada sosialisasi desa digital. Pihaknya berharap ada dorongan penuh dari Pemkab Sumedang dan regulasi penggunaan dana desa untuk dianggarkan ke alat transformasi digital.
“Kalau selama ini Pemerintah Daerah memerintahkan untuk desa-desa itu lebih maju lagi, lebih bisa canggih lagi terutama di bidang Pengiriman data, jadi saya rasa hari ini kita akan siap melaksanakan apapun yang diperintahkan dan diharuskan oleh pemerintah daerah asalkan faktor penunjang alat kita bisa difasilitasi bisa dianggarkan dari anggaran APBDES yang masuk ke tingkat Desa,” tandasnya.