Akur: Tegalmanggung Tidak Boleh Kalah dengan Desa Tetangga

SERAP ASPIRASI: Anggota DPRD Sumedang dari Partai Golkar Asep Kurnia menyapa warga usai reses di Desa Tegalmanggung.

INISUMEDANG.COM – Sebagai desa paling pinggir di Kabupaten Sumedang, dan berbatasan langsung dengan Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Desa Tegalmanggung tidak boleh kalah dengan desa tetangga. Justru harus lebih unggul terutama dalam pemberdayaan masyarakat dan sektor pariwisata.

Hal tersebut dikatakan Anggota DPRD Sumedang dari Partai Golkar Asep Kurnia saat Reses sidang ke 2 tahun 2022 di Aula Desa Tegalmanggung, Senin (28/3/22).

“Ya keistimewaan desa ini lokasinya yang strategis terutama untuk pengembangan wisata dan pertanian. Tinggal bagaimana pemerintah daerah memberikan dorongan dari sisi infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM nya. Alhamdulillah tahun ini desa Tegalmanggung sampai Sindulang mendapatkan anggaran infrastruktur berupa perbaikan jalan sampai dengan Desa Sindulang. Mudah-mudahan dengan akses yang bagus, mulus bisa meningkatkan perekonomian warga sini,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Ciptakan Kenyamanan Lalin, Ketua DPRD Sumedang Imbau Warga Tidak Pakai Knalpot Bising

Dengan Sekoper Cinta Keberadaan Perempuan di Tiap-tiap Desa Bisa Menambah Warna Baru Pembangunan di Desa

Akur, sapaan akrabnya menambahkan berbarengan dengan persiapan peluncuran Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Campai Impian dan Cita-cita) semoga keberadaan perempuan di tiap tiap desa bisa menambah warna baru pembangunan di desa. Keberadaan perempuan-perempuan yang tangguh tentu bisa membantu dalam proses pembangunan di desanya. Desa yang maju adalah harapan bersama, salah satu desanya harus lebih kreatif lebih inovatif.

“Kami dari DPRD Sumedang. Saya selaku anggota DPRD Dapil 5 ini tentu akan membantu memperjuangkan apa yang dicita-citakan oleh Kepala Desa. Harapan kita Desa Tegalmanggung ini tidak kalah dengan desa yang berbatasan dengan kabupaten Bandung ini. Karena disini 2 Kabupaten yang sangat berdekatan. Oleh karena itu ini ujian bagi Pemkab Sumedang, bisa gak pemerintah daerah kabupaten dan anggota dewannya mempersiapkan dua desa yang berseberangan ini menjadi daerah yang layak dikunjungi oleh wisatawan yang ada di wilayah Jawa Barat,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Lupa Bunyikan Klakson, Lampu Sepeda Motor Ini, Tiba-tiba Mati Saat Melintas Jalan Angker di Sumedang

Akur pun menyoroti di zaman serba modern ini, masih banyak ibu-ibu yang terlilit utang ke bank emok. Meskipun cara mendapatkan uangnya tinggal duduk emok, tapi rasanya tidak elok. Karena warga harus dibenani tagihan tiap hari bahkan dengan bunga yang jauh lebih besar dari bank konvensional.

Oleh karena itu, kata Akur, untuk memerangi bank emok ekonomi warganya harus kuat dulu. Pengembangan sektor pariwisata, UMKM, dan pertanian agro teknologi serta pemberdayaan perempuan di segala bidang pembangunan di desa, bisa menyelamatkan warta terjerumus ke bank Emok.