INISUMEDANG.COM – Tidak akan pernah habis membahas dan menelisik sejarah jalan Cadas Pangeran di Kabupaten Sumedang. Dari mulai keangkeran dan hal spiritualnya, kerap menjadi buah bibir masyarakat. Kali ini, cerita misteri itu tentang karajaan gaib yang terletak di bawah jalan Cadas Pangeran yang pernah dilihat langsung oleh warga.
Pengalaman tersebut dituturkan oleh Ketua RT 04 RW 04 Dusun Ciseda Desa Cimarias Kecamatan Pamulihan Ape (56). Bahwa, dirinya pernah menemui segerombolan orang, dengan postur tinggi badannya sama. Tak hanya itu, bentuknya juga sama serta semuanya bertanduk dengan warna hitam pekat. Lalu, masuk ke lereng di bawah jalan Cadas Pangeran.
“Saya pernah mengalami pengalaman yang membuat bulu kuduk merinding. Waktu itu, saya pulang kerja hampir tengah malam, naik angkutan umum lalu berhenti dipangkalan ojeg Cadas Pangeran. Dan kebetulan malam itu tidak ada satupun ojeg yang mangkal,” jelas Ape saat diwawancarai IniSumedang.com Sabtu, 26 Pebruari 2022 di kediamannya.
Setelah turun dari angkutan umum, lanjut Ape, dirinya memutuskan untuk jalan kaki saja. Saat berjalan di turunan, yang di samping kiri terdapat rimbunan pohon, serta jurang dibawahnya. Sedangkan samping kanan cadas dan bebatuan lereng dari jalan Cadas Pangeran.
“Situasi memang sepi sekali dan gelap, tak ada lampu atau cahaya sedikitpun, sesekali terdengar suara kendaraan yang melintas di jalan Cadas Pangeran. Sambil terus berjalan dengan hati-hati, karena cukup curam juga turunan jalan itu. Waktu itu kondisi jalan masih bebatuan belum di cor seperti sekarang ini,” kata Ape.
Ketika sampai ke jalan datar, sambung Ape, didepan ada jembatan, pandangan pun mengarah ke jembatan tersebut, meski samar samar karena Situasi gelap ditambah dengan suara aliran sungai yang memecah keheningan malam disertai angin yang meniup pohon pinus berjejer dibawah jalan Cadas Pangeran.
Sosok Segerombolan Orang Merupakan Kerajaan Ghaib
“Ketika saya menengok ke arah kanan di seberang sungai muncul segerombolan orang banyak sekali dengan bahasa yang terdengar tidak jelas. Lalu gerombolan orang itu berdiri di jembatan yang saya mau lalui. Sontak saya kaget dan pasrah, mau kembali lagi lari ke jalan Cadas Pangeran tanjakan jalannya curam. Mau memaksakan diri melalui jembatan ada orang orang itu, serba salah,” ucap Ape menceritakan kejadian yang ia alami tersebut.
Akhirnya, lanjut Ape, dirinya memutuskan untuk memberanikan diri melintasi orang orang tersebut. Dan waktu itu, dirinya mengaku pasrah ke maha pencipta Allah SWT.
“Saya melintasi dengan jalan perlahan lahan, lalu saya bungkukan badan tandanya bilang permisi, tak ada satupun yang bicara, saya pun diam. Setelah saya melalui orang orang itu, saya menengok ke belakang, dan ternyata saya lihat tingginya sama, badannya sama, dan saat melihat kepalanya semua bertanduk, gerombolan itu pergi lalu masuk ke lereng di bawah jalan Cadas Pangeran,” ujar Ape.
Kejadian malam itu, kata Ape, menjadi pengalaman tersendiri bagi dirinya, mungkin juga berbeda beda dengan pengalaman warga lainnya. Hanya kejadian itu, tidak pernah diceritakan ke warganya karena ditakutkan menjadi gaduh dan salah persepsi.
“Saya hanya menceritakan ke guru spiritual saya dari Suryalaya, dan kata beliau kejadian yang saya ceritakan menjelaskan bahwa itu dari Kerajaan Ghaib di Cadas Pangeran tidak akan menggangu ke warga Ciseda,” tandasnya.