JATINANGOR – Berhubung dimasa pandemi dan PPKM Darurat Jawa Bali, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau Konvergensi Perilaku Model Al Ma’soem (KPAM) untuk siswa baru tingkat SMP-SMA tahun pelajaran 2021-2022 di bawah naungan Yayasan Al Ma’soem Bandung dilaksanakan secara virtual mulai 12-15 Juli 2021.
Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung, Dr. Ir. H. Ceppy Nasahi Ma’soem mengatakan, kegiatan KPAM merupakan agenda tahunan di kampus Al Masoem untuk calon siswa baru. Tahun ini diikuti oleh 541 siswa baru untuk tingkat SMP dan SMA Al Ma’soem. KPAM bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru supaya nantinya siswa bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
Adapun materi yang disampaikan adalah tentang Diseminasi Program Yayasan, Tata tertib, Elaborasi program Yaysan, Model Pembelajaran di Al Masoem dan sukses story yang disampaikan oleh para alumni Al Masoem. Selain itu juga, panitia memberikan pengenalan tentang ekstrakurikuler yang ada di Al Masoem.
“Dari 541 siswa baru tersebut, 241 orang siswa SMP dan 300 orang merupakan siswa SMA Al Masoem yang berasal dari daerah Jawa Barat dan luar Jawa Barat seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Riau, Sulawesi, Maluku, Ternate, Bali dan Papua. Selain itu juga, ada 2 orang calon siswa SMA Al Masoem lulusan setingkat SMP dari Pakistan dan Uni Emirat Arab,” ujarnya.
Didampingi Direktur Pendidkan Dr. Asep Sujana, M.M., Ceppy menyampaikan selamat datang kepada ananda calon siswa di kampus Al Ma’soem, walaupun fisik ananda ada di rumah, namun secara administrasi ananda tercatat sebagai calon siswa di SMP-SMA Al Ma’soem. Kampus yang akan membentuk generasi yang Cageur, Bageur dan Pinter.
Selanjutnya Ceppy juga menyampaikan bahwa Al Ma’soem berpedoman pada jargon disiplin dan islami, maka penegakkan disiplin yang optimal (bukan ketat) dengan sistem point, dapat lebih cepat menyadarkan sikap hidup disiplin tanpa ada tindakkan fisik yang berdasarkan pada selera. Pemberian sanksi yang tegas tanpa tahapan diberikan juga pada penyimpangan yang bersifat strategis, seperti nyontek, mabal (keluar dari sekolah), pemukul pertama dalam perkelahian, perilaku asusila, narkoba dan tindak pidana.
“Hal yang menyangkut islami, siswa Al Ma’soem akan mendapat pelayanan tambahan Agama, Bahasa Arab dan Tahfidz Al Quran sehingga mereka setelah lulus dari Al Ma’soem bisa hafal minimal 3 juz. Dalam keseharian pendidikan mereka wajib melakukan sholat dhuhur dan ashar berjamaah dan dibiasakan sholat dhuha, dan jika berstatus santri maka sholat 5 waktu harus berjamaah,” ujarnya.
Tiga tahun atau bahkan enam tahun ke depan berbagai dinamika sendi-sendi kehidupan yang sengaja dibentuk agar siswa berintelektual dan berakhlaqul karimah dapat ananda temukan dan rasakan, bagi kami kehadiran ananda di kampus Al Ma’soem merupakan titipan dan kepercayaan yang harus dijawab dengan terlahirnya ananda menjadi sosok muda yang Cageur-Bageur-Pinter.
“Ya kami berharap, pandemi ini cepat berlalu sehingga pembelajaran tatap muka dapat segera terlaksana. Al Masoem sudah siap untuk menyelenggarakan tatap muka di masa pandemi dengan mempersiapkan protokol kesehatan yang dianjurkan serta tenaga pendidik di lingkungan Kampus Al Masoem sudah divaksin,” tandasnya.