50 Persen Bangunan Sekolah di Sumedang Dalam Kondisi Baik

Foto: Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Eka Ganjar Kurniawan

SUMEDANG – Dinas Pendidikan (Disdik) menyebut bahwa sebanyak 50 persen dari sekitar 734 bangunan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Sumedang dalam kondisi baik.

Hal itu, disampaikan oleh Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Eka Ganjar Kurniawan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 6 Januari 2025.

“Alhamdulilah, hingga tahun 2024 kemarin, kondisi bangunan baik untuk bangunan sekolah SD dan SMP di Kabupaten Sumedang 50 persen dalam kondisi baik. Sedangkan sisanya yang 50 persen ada yang rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat,” kata Eka.

Ini Baca Juga :  Tol Cisumdawu Beroperasi, Tapi Tata Kota Kabupaten Sumedang Tidak Berubah

Dari jumlah 50 persen bangunan sekolah yang rusak itu, lanjut Eka, untuk bangunan sekolah yang mengalami rusak berat jumlahnya kurang dari 10 persen. Sedangkan rusak sedang berada dikisaran 20 persen.

“Jadi yang akan kita sasar itu ada sekitar 30 persen bangunan sekolah yang rusak berat dan rusak sedang. Sedangkan rusak ringan itu kewenangan sekolah,” ujarnya.

Untuk target perbaikan sekolah yang mengalami rusak berat dan sedang itu, kata Eka, akan dilakukan secara bertahap.

“Jadi target perbaikannya akan dilakukan secara bertahap. Karena bangunan sekolah itu ada masanya. Bisa aja kan yang tadinya kondisinya baik seiring waktu bisa rusak juga. Jadi untuk data kondisi bangunan sekolah itu bisa berubah setiap tahunnya,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Tak Hanya Tempat Makan, Kantin ITB Kampus Jatinangor Sumedang Jadi Tempat Literasi dan Bersosial

Diakui Eka juga, bila ada sejumlah sekolah di kabupaten sumedang yang masih kekurangan bangunan.

“Sekolah-sekolah yang kekurangan bangunan itu, yaitu sekolah yang jumlah siswanya banyak. Seperti di daerah Cimanggung, Jatinangor dan Tanjungsari, itu masih ada sekolah yang bangunannya sekolahnya itu lebih sedikit dibandingkan jumlah siswanya,” ungkapnya.

“Sehingga kebijakan yang digunakan agar proses belajar mengajar bisa dapat dilaksanakan yaitu menggunakan sistem ship pagi dan siang, untuk sekolah yang ruang sekolahnya terbatas,” tambah Eka.

Kendala lainnya sekolah yang kekurangan bangunan itu, tambah Eka, yaitu lahan sekolah yang terbatas.

Ini Baca Juga :  Puluhan Pelajar SLTA Dapat Beasiswa dari PT Geo Dipa Energi

“Jadi selain kekurangan bangunan sekolah. Kendala lainnya yaitu lahan sekolah yang terbatas juga. Jadi jumlah siswanya banyak, lahannya sekolahnya juga terbatas. Jadi untuk ditambah ruang kelasnya pun susah karena lahannya sudah tidak ada. Namun, itu sifatnya kasuistis,” tandasnya.