283 Sekolah di Sumedang Mulai Laksanakan Belajar Tatap Muka

PTM Hari Pertama

INISUMEDANG.COM – Sebanyak 283 Sekolah mulai dari berbagai tingkatan di Sumedang mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan bertahap dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat mulai Senin 30 Agustus 2021.

Adapun ke 283 sekolah yang mulai melaksanakan PTM tersebut, terdiri dari Kober 26 sekolah, TK 26 Sekolah, SD 86 Sekolah, SMP 22 Sekolah, FKBM 8 sekolah, MI 20 sekolah, MTS 61 sekolah, MA 27 sekolah SMA 3 sekolah dan SMK 4 sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Sumedang Agus Wahidin melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sampras) Eka Ganjar mengatakan, dengan dimulainya PTM di 283 sekolah diberbagai tingkatan ini, diharapkan dapat berjalan sukses tanpa ekses.

Ini Baca Juga :  Bimbel Tunas Bangsa Bekerja sama dengan Pemdes Cipacing Gelar Vaksinasi Gratis Bagi 500 Warga

Untuk itu, sambung Eka, agar PTM dapat berjalan dengan lancar, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sekolah yang melaksanakan PTM dalam setiap minggunya.

“Kami akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi dalam setiap minggunya agar semuanya dapat berjalan dengan lancar,” kata Eka saat dihubungi melalui telepon, Senin (30/8/2021) siang.

Untuk teknis pelaksanaan PTM terbatas dan bertahap ini, kata Eka, diatur beberapa skema. Seperti proses PTM di FAUD,
untuk siswa yang lebih dari 60 hanya 25% yang melaksanakan PTM dalam setiap minggunya.

Sementara yang jumlah siswanya 30 sampai dengan 60 siswa, hanya 33 persen. Dan untuk yang jumlah siswanya kurang dari 30 siswa diperbolehkan masuk 50 persen.

Ini Baca Juga :  Kasus Konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bandung Bertambah 83 Jiwa

Sedangkan untuk SD, pada minggu pertama yaitu kelas 1 dan 2, minggu kedua kelas 3 dan 4, minggu ketiga kelas 5 dan 6, dan minggu keempat Belajar di Rumah (BDR).

Begitu juga dengan tingkat SMP, untuk minggu pertama kelas 10, minggu kedua kelas 11, Minggu kelas 12 dan minggu keempat BDR. Sedangkan untuk SMA/SMK Minggu pertama kelas 10, minggu kedua BDR, minggu ketiga kelas 11 dan minggu keempat kelas 12.

“Skema ini dibuat untuk meminimalisir terjadinya mobilitas siswa diluar sekolah,” kata Eka menegaskan.

Ini Baca Juga :  PPKM Darurat, Tiga Pabrik Esensial dan Satu Pabrik Non Esensial di Tipiring

Eka menambahkan, sekolah yang telah mulai membuka aktivitas PTM terbatas ini memang baru sebagian, karena disesuaikan dengan kesiapan pihak sekolah, orang tua siswa, dan fasilitas protokol kesehatan yang telah disiapkan pihak sekolah.

“Sekarang kita mulai membuka aktivitas PTM terbatas untuk semester ganjil. Hasilnya, akan kami evaluasi setiap minggu. Bagi sekolah yang berhasil, akan kita lanjutkan, dan yang gagal (menimbulkan kluster baru) pasti akan kita hentikan lagi. Jadi, untuk jumlah sekolah yang melaksanakan PTM ini, sewaktu-waktu bisa bertambah atau bisa juga berkurang, tergantung hasil evaluasi nanti,” tutur Eka.